Awas! Gejala Badai Sitokin Mampu Membunuh Nyawa Pasien Covid-19 dengan Sekejap, Bahkan Nyaris Renggut Nyawa Deddy Corbuzier

Senin 23 Agu 2021, 10:20 WIB
Deddy Corbuzier Mengalami Gejala Badai Sitokin (Foto: Istimewa)

Deddy Corbuzier Mengalami Gejala Badai Sitokin (Foto: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Youtuber Deddy Corbuzier yang sempat lama menghilang dari media sosial kini kembali muncul dan mengatakan bahwa dirinya nyaris saja meninggal dunia akibat serangan ‘badai sitokin’.

"Saya sakit, saya kena Covid-19. Saya sama sekali gak khawatir saat itu, kemudian di hari ketiga atau keempat saya negatif, setelah negatif ya saya langsung podcast. Tiba-tiba di minggu kedua setelah saya positif, saya demam tinggi hampir 41-an drajat celsius, saya vertigo," kata Deddy Corbuzier seperti dikutip poskota,co.id dari kanal YouTube Deddy Corbuzier

Pada saat itu Deddy Corbuzier masih terus berharap bisa bertahan hidup, tetapi kesempatan itu mulai menipis, melihat hasil CT Thoraxnya makin memburuk hingga mengalami badai sitokin.

"Dua hari kemudian panas saya naik lagi, kata dokter Gunawan ini membutuk, saya cek lagi Thoraxnya udah di 60, naik dari 30, keadaanya masuk dalam kondisi badai sitokin," ujarnya.

Akibat penyakit yang dideritanya itu, Deddy Corbuzier pun hanya bisa pasrah dan berserah diri dengan kondisinya karena gejala badai sitokin bukanlah hal yang bisa dianggap remeh.

"Saya kaget, karena kondisi badai sitokin ini membuat orang meninggal, kondisi di mana hidup atau mati. Yes it's a life and death situation. Hebatnya oksigen darah saya tidak turun bahkan diam di 97-99 karena pola hidup sehat saya selama ini hingga saya bisa selamat walau dengan kerusakan paru yang parah," bebernya, dikutip dari Instagram @mastercorbuzier.

Sistem kekebalan tubuh kita pada umumnya sangat efektif bekerja sepanjang waktu untuk mencegah segudang infeksi dan penyakit sambil secara bersamaan dapat mengidentifikasi antara penyerang luar dan sel kita sendiri dan secara efektif memprioritaskan apa yang harus diserang dan apa yang harus dilindungi.

Akan tetapi terkadang, baik karena faktor genetik atau infeksi virus yang merajalela seperti Covid-19, sistem kekebalan tubuh kita bisa menjadi terlalu bersemangat dan menjadi jahat - menyerang dan membunuh segala sesuatu yang terlihat, termasuk sel-sel sehat dalam tubuh. Ketika itu terjadi, itu disebut sebagai badai sitokin dan mungkin membunuh sekitar setengah dari pasien Covid-19 yang parah.

“Sitokin adalah protein imunologi inflamasi yang ada untuk melawan infeksi dan menangkal kanker,” kata Randy Cron, MD, Ph.D, di University of Alabama di Birmingham, “Tetapi ketika mereka di luar kendali, mereka dapat membuat Anda sangat sakit."

Randy Cron adalah dokter dari lulusan University of Alabama, adalah peneliti terkemuka sindrom badai sitokin. Dia menjelaskan, “Data dari China, serta di tempat lain, menunjukkan bahwa sekitar 80% pasien dapat mengatasi Covid-19 di rumah karena mereka tidak menunjukkan gejala atau merasa seperti mengalami kasus flu yang mengerikan.” Melanjutkan.

“Namun, sekitar 20% memerlukan rawat inap dan dari 20% yang dirawat di rumah sakit, sama sekali tidak diketahui berapa persen yang memiliki badai sitokin sehingga sulit untuk mengukur kematian badai sitokin terkait Covid-19.”

Dr. Cron selanjutnya menjelaskan bahwa tingkat kematian tipikal pada orang dewasa yang mengembangkan sindrom ini berkisar antara 50% hingga 80%. Sampai penelitian lebih lanjut dilakukan untuk melacak gejala yang menunjukkan gejala badai sitokin terkait COVID-19 bersama dengan tes yang menunjukkan sitokin positif, kami belum akan tahu seberapa lazim badai sitokin pada pasien Covid-19. (cr03)

Berita Terkait
News Update