Terpapar Covid-19, Deddy Corbuzier Nyaris Meninggal Gegara Alami Badai Sitokin? Ini Penjelasannya

Minggu 22 Agu 2021, 14:52 WIB
Deddy Corbuzier Podcast YouTube (Foto: @mastercorbuzier/Instagram)

Deddy Corbuzier Podcast YouTube (Foto: @mastercorbuzier/Instagram)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Lama menghilang, Youtuber kondang Deddy Corbuzier akhirnya buka suara.

Dalam pengakuannya, ia ternyata terpapar Covid-19 dan menyebut hampir meninggal dunia karena virus corona.

"Saya sakit, saya kena Covid-19," ucap Deddy Corbuzier seperti dikutip poskota,co.id dari kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Meski dinyatakan positif Covid-19, saat itu Deddy Corbuzier sangat optimis bisa sembuh dengan mudah.

"Saya sama sekali gak khawatir saat itu, kemudian di hari ketiga atau keempat saya negatif, setelah negatif ya saya langsung podcast," kata Deddy Corbuzier.

Namun siapa sangka Deddy Corbuzier kembali dihadapi masalah, kondisi Deddy Corbuzier kembali menurun.

Deddy Corbuzier mulai merasakan gejala-gejala Covid-19, seperti demam dan pusing kepala.

"Tiba-tiba di minggu kedua setelah saya positif, saya demam tinggi hampir 41-an drajat celsius, saya vertigo," ujar Deddy Corbuzier.

Saat itu harapan Deddy Corbuzier untuk bertahan hidup mulai menipis, melihat hasil CT Thoraxnya makin memburuk hingga mengalami badai sitokin.

"Dua hari kemudian panas saya naik lagi, kata dokter Gunawan ini membutuk, saya cek lagi Thoraxnya udah di 60, naik dari 30, keadaanya masuk dalam kondisi badai sitokin," ujarnya.

Dengan kerendahan hatinya, Deddy Corbuzier hanya bisa pasrah dan berserah.

"Saya kaget, karena kondisi badai sitokin ini membuat orang meninggal, kondisi di mana hidup atau mati," kata Deddy Corbuzier.

Tanpa gejala apapun, ia mengalami badai sitokin dan paru-parunya rusak 60% dalam 2 hari.

"Yes it's a life and death situation. Hebatnya oksigen darah saya tidak turun bahkan diam di 97-99 karena pola hidup sehat saya selama ini hingga saya bisa selamat walau dengan kerusakan paru yang parah," bebernya, dikutip dari Instagram @mastercorbuzier.

Lantas apa itu badai sitokin?

Dikutip dari alodokter, Badai sitokin (cytokine storm) terjadi ketika tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam darah dalam jangka waktu yang sangat cepat.

Kondisi ini membuat sel imun justru menyerang jaringan dan sel tubuh yang sehat, sehingga menyebabkan peradangan. Kondisi ini diketahui dengan pemeriksaan D-dimer dan CRP pada penderita Covid-19.

Tak jarang peradangan tersebut membuat organ-organ di dalam tubuh menjadi rusak atau gagal berfungsi. Hal inilah yang membuat badai sitokin perlu diwaspadai, karena bisa sampai menyebabkan kematian.

Pada penderita Covid-19, badai sitokin menyerang jaringan paru-paru dan pembuluh darah. Alveoli atau kantung udara kecil di paru-paru akan dipenuhi oleh cairan, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran oksigen.

Itulah sebabnya mengapa penderita Covid-19 kerap mengalami sesak napas dan sebabkan pasien minggal dunuia. (cr09)

 

Berita Terkait
News Update