Kerangka Manusia Ditemukan di Pandeglang, Sejumlah Bagian Berserakan Sejauh 30 Meter

Minggu 22 Agu 2021, 12:18 WIB
Evakuasi korban yang sudah menjadi kerangka oleh personil Satreskrim Polres Pandeglang. (istimewa)

Evakuasi korban yang sudah menjadi kerangka oleh personil Satreskrim Polres Pandeglang. (istimewa)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Penemuan kerangka manusia menggemparkan warga Kampung Banteng, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

Saat ditemukan, beberapa bagian kerangka berserakan sejauh 20 hingga 30 meter. Diduga beberapa bagian dari tubuh itu sempat dimangsa binatang buas.

Kanit Reskrim Polsek Panimbang, Ipda Komarudin menceritakan, awal mula penemuan potongan tulang manusia itu diketahui oleh seorang warga yang hendak pergi berladang.

Menurutnya, kondisi mayat dipastikan sudah hampir lebih dari dua minggu karena bagian organ tubuh korban sudah tidak lagi utuh.

"Penemuan mayat ini berada di pesawahan yang jauh dari pemukiman. Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara dan diberitahukan kepada warga ada yang mengakui bahwa bapaknya hilang dan setelah dicocokan ada persamaan properti dengan yang di TKP," kata Ipda Komarudin kepada wartawan, Minggu (22/8/2021).

Dari properti yang ada pada tubuh korban, mayat diduga kuat adalah Madrus (71) warga Kampung Yamu, Desa Kutamekar, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang yang sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Karena bagian tubuh korban sudah tinggal kerangka, petugas mengalami kesulitan untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Namun dari hasil sementar, diduga tidak ada unsur kekerasan. Pasalnya, berdasarkan keterangan selama masih hidup kondisi korban sudah dalam keadaan pikun.

"Korbankan usianya sudah lanjut, di atas 70 tahun. Jadi diperkirakan tidak ada sih unsur kekerasan itu. Informasi dari pihak keluarga, korban sudah pikun dan sering keluar jauh dari rumah. Tapi tim reskrim polres masih menyelidiki," tuturnya.

Salah satu penyebab dari terpisahnya anggota tubuh korban, kata Komarudin, diperkirakan karena dimangsa binatang buas. Kini, jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga guna disemayamkan. 

"Yang namanya di hutan kan sudah 2 minggu lebih bisa saja ada ular dan binatang lain. Jasad korban sudah diserahkan ke keluarga dan sudah di kuburkan juga. Karena keluarga menolak untuk autopsi," tandasnya. (kontributor banten/rahmat haryono)

Berita Terkait
News Update