Warga Menolak Divaksin dengan AstraZeneca, Camat Kramat Jati: Di Lokasi Mereka Bubar

Sabtu 21 Agu 2021, 14:48 WIB
Warga yang vaksinasi Covid-19 jenis Moderna di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (20/8/2021). (foto: cr02) 

Warga yang vaksinasi Covid-19 jenis Moderna di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (20/8/2021). (foto: cr02) 

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Sebanyak 141.000 warga Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, sudah divaksin Covid-19. Jumlah itu setara  67 persen dari target yakni 252.661 jiwa. 

Camat Kramat Jati, Eka Dharmawan mengatakan,  warga di wilayah tempat tinggalnya masih banyak yang menolak untuk melakukan vaksinasi Covid-19, mereka menolak divaksin AstraZeneca.. 

"Ada yang menolak, pertama padangan terhadap jenis Sinovac dan AstraZeneca, mereka membanding-bandingkan atau memilih-milih," katanya kepada wartawan, Sabtu (21/8/2021). 

Hak itu dialami oleh Eka kala dirinya meninjau sentra vaksinasi Covid-19 di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur. 

Sudah puluhan orang yang mengantre kala itu, namun setelah mengetahui jika vaksin yang dipakai berjenis AstraZeneca, 20-30 orang langsung membubarkan diri. 

"Itu kenyataan. Ada saya itu di lokasi mereka bubar," ungkapnya. 

Dengan adanya kejadian itu, ia memutar otak agar pihak Puskesmas Kecamatan Kramat Jati menyediakan dosis vaksin jenis Sinovac.

Padahal dalam surat edaran Dinas Kesehatan warga penerima dosis pertama wajib dengan vaksin AstraZeneca. 

Akan tetapi, demi capaian vaksin Covid-19, pihaknya pun menyediakan vaksin jenis Sinovac untuk dosis pertama. 

"Terus ada pandangan, sudah divaksin kok masih kena, itu masih ada, sehingga target beberapa kelurahan kelihatan banyak sekarang," tuturnya. 

Sebelumnya dikabarkan, ada beberapa faktor penghambat pencapaian vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. 

Berita Terkait
News Update