Rocky Gerung Anggap Hinaan Terhadap Jokowi Sudah Berevolusi: Cebong Dua Tahun Lalu, Sekarang Udah Besar Jadi Kodok!

Sabtu, 21 Agustus 2021 12:21 WIB

Share
Rocky Gerung (Foto: Ist)
Rocky Gerung (Foto: Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi momen saat Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menangis karena mengetahui banyak orang yang menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sebutan kodok.

Rocky Gerung menganggap bahwa istilah kodok memang sudah melekat dengan diri sang presiden karena beberapa tahun yang lalu bukan istilah kodok yang dipakai melainkan cebong.

Hal tersebut diungkapkan oleh pria yang pernah mengajar di Universitas Indonesia (UI) itu di sebuah video yang ia unggah di kanal Youtube Rocky Gerung Official pada Kamis (19/8/2021).

"Kodok itu kan evolusi dari cebong. Cebong itu dua tahun lalu, mungkin sekarang udah besar jadi kodok gitu," ucap Rocky sambil tertawa.

Menurut Rocky Gerung, Megawati hanya ketinggalan informasi tentang istilah penyebutan kodok terhadap Presiden Jokowi.

"Padahal sebetulnya itu istilah yang dibuat sendiri oleh pihak Istana karena Pak Jokowi suka pelihara kodok," ucapnya lebih lanjut.

Lebih lanjur, salah seorang pendiri Setara Institute dan fellow pada Perhimpunan Pendidikan Demokrasi itu juga menegaskan seharusnya Megawati tidak usah menangis melihat banyaknya cemoohan kodok kepada Jokowi.

Ia justru mengatakan bahwa seharusnya Megawati meneteskan air mata untuk ratusan bahkan ribuan rakyat Indonesia yang meninggal dunia akibat serangan Covid-19.

"Seharusnya Ibu Mega menangis karena kebijakan presiden yang gagal menyehatkan rakyat. Harusnya kita menangis karena ada 100 ribu lebih manusia di Indonesia tewas akibat covid-19," imbuhnya.

Selain itu adanya wacana soal Pemilu 2024 ditunda karena masih adanya pandemi Covid-19 menurut Rocky itu bisa diambil sebagai sebuah kesempatan untuk rezim yang ada saat ini terus berkuasa lebih lama lagi.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar