ADVERTISEMENT

Pegawai RSU Tangsel Diduga Rekayasa Formulir Screening Covid-19

Sabtu, 21 Agustus 2021 07:00 WIB

Share
Pegawai RSU Tangsel Diduga Rekayasa Formulir Screening Covid-19. (Kartunis/Aspirasi Warga/Poskota.co.id)
Pegawai RSU Tangsel Diduga Rekayasa Formulir Screening Covid-19. (Kartunis/Aspirasi Warga/Poskota.co.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SEORANG pegawai Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diduga merekayasa formulir screening Covid-19 kepada pasien persalinan.

Dugaan tersebut mencuat setelah seorang warga merasa ada kejanggalan dalam proses screening Covid-19 di RSU Tangsel.

Hal tersebut disampaikan pembaca ke redaksi Poskota.co.id melalui kanal ‘Aspirasi Warga’, yang isinya; 

"Dari pihak rumah sakit ada keteledoran, saya cuma mempertahankan status istri saya nggak Covid. Karena sebelah-sebelahnya di ruang covid. Kalau benar terpapar kita terima saja, kalau di Covidkan lain cerita. Saya nggak mau kalau dicovidkan. Tolong kepada pihak terkait untuk menindaklanjuti." (08198546XXXX).

Humas RSU Tangerang Selatan di bagian penanganan Covid-19, Lasdo mengatakan, pihaknya sudah menanggapi laporan tersebut ke tim keselamatan pasien rumah sakit.

Dia menyebut, hasil investigasi tim keselamatan pasien sementara, memang ada kelalaian petugas pada saat pengisian form untuk permintaan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) Covid-19.

“Dari hasil investigasi memang ada kelalaian petugas pada saat pengisian form TCM. Petugas tersebut mengisi kolom ceklist sesuai kriteria Covid-19,” kata Lasdo ketika dikonfirmasi, Jumat (20/8/2021).

Dijelaskan, saat itu kondisi pasien sedang hamil 39-40 minggu dengan tanda kemungkinan perlu dilakukan tindakan operasi segera dan perlu segera diperiksa swab TCM.

Beberapa lama, hasil laboratorium swab keluar dan dinyatakan pasien tersebut negatif. Lalu, pasien segera dilakukan operasi tanpa indikasi Covid-19.

“Saat ini pasien dan bayi dalam keadaan baik. Mengenai kelalaian petugas tersebut akan dilakukan pembinaan sesuai rekomendasi tim keselamatan pasien rumah sakit untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali,” ungkapnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT