Lagi Tren Mural Dihapus Satpol PP, Rocky Gerung Beri Usul: Harusnya Nanti Ada Mural Bertuliskan ‘Unfollow Jokowi’!

Sabtu, 21 Agustus 2021 13:11 WIB

Share
Rocky Gerung Minta Pemural Buat Mural Bertuliskan 'Unfollow Jokowi'. (Foto: Istimewa)
Rocky Gerung Minta Pemural Buat Mural Bertuliskan 'Unfollow Jokowi'. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Akademisi Rocky Gerung merasa bingung mengapa banyak mural yang bertujuan untuk mengkritik kinerja pemerintah yang dihapus, padahal menurutnya itu merupakan suatu fakta yang benar terjadi saat ini.

Menurut pria berusia 62 tahun itu, tren mural yang berisi kritikan terhadap pemerintahan tidak akan lagi bisa dibendung karena hal tersebut sudah sesuai dengan fakta yang ada.

“Jadi kita akan perpanjang olok-olok ini justru karena kedunguan reaksi kekuasaan, jadi dari awal kita tahu bahwa soal beginian (mural) nggak bisa dibendung, karena di abakal diviralkan, mengapa? Karena faktanya memang benar,” kata Rocky Gerung dalam video terbaru di kanal YouTubenya berjudul ‘PERLAWANAN MURAL DI DINDING DAN DUNIA MAYA MAKIN MENGGELORA’ pada Sabtu (21/8/2021).

Kemudian Rocky Gerung mengusulkan agar para pelaku seni jalanan bisa membuatkan mural bertuliskan ‘Unfollow Jokowi’.

“Negara ini merosot, unfollow Jokowi mustinya saya usulkan supaya nanti ada mural (bertuliskan) ‘Unfollow Jokowi’. Semuanya akan dimanfaatkan justru oleh anak-anak jago TikTok ini,” sambungnya.

Mantan Dosen Universitas Indonesia (UI) itu menilai sudah menjadi hak dari para pelaku seniman jalanan untuk bebas mengekspresikan ide-idenya di jalan seperti itu dan tidak bisa ada larangan khusus.

“Namanya juga seniman jalanan yang kadang kala otaknya betul-betul tajem dan mampu untuk menemukan ide dalam waktu singkat,” tuturnya.

Sebelumnya pengamat Politik Rocky Gerung memberikan komentarnya terhadap pernyataan Ali Mochtar Ngabalin yang mempertanyakan apa variabelnya kalau menilai pemerintahan gagal tangani pandemi Covid-19.

Rocky sempat menertawakan sebenarnya Ali Ngabalin apakah mengerti definisi dari variabel yang sebenarnya itu apa.

Rocky juga menyebut Tenaga Ahli Utama KPS itu sedang mencoba berupaya untuk bisa menjadi akademisi di depan publik.

Dari hasil analisanya, Rocky Gerung sudah dapat memastikan bahwa pemerintahan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang sudah gagal.

“Loser room variabel itu yang dikemudian dikompilasi dengan data indeks internasional tentang HAM yang turun, indeks disparitas yang melonjak,” ucap Rocky Gerung sebagaimana poskota.co.id kutip dari kanal YouTubenya pada Sabtu (21/8/2021).

“Semua itu adalah hasil dari variabel sehingga berubah menjadi konstanta, konstantanya berbunyi Jokowi gagal, dasarnya apa? Ya semua variabel tadi, ini Ngabalin jadul nggak ngerti cara berfikir, dia masih menunggu apa variabelnya, variabelnya udah dirumuskan diawal sehingga timbul kesimpulan bahwa Jokowi adalah pemerintah yang gagal,” sambungnya.

Lebih lanjut Rocky mengira bahwa pola pikir Ali Ngabalin belum bisa mencapai ke ranah metodologis, tetapi kepastian Istana sudah bisa dibatalkan oleh konstanta-konstanta internasional.

Selain itu sorban Ali Ngabalin dianggap Rocky bisa saja terbakar karena tidak mengerti apa yang sudah diterangkannya secara mendalam dan terlalu rumit.

“Tapi kalau kita terangkan dengan bahasa yang rumit ini nanti Ngabalin berasap otaknya, lalu sorbannya terbakar kan, kepalanya panas dan berasap pula kan, bahaya,” katanya sambil tertawa kecil. (cr03)