HALO apa kabar Ibu Bapak. Kayaknya semangat, ya dengar covid mulai melandai? Jakarta, ibukota kita masuk zona hijau. Tapi, jangan juga buru-buru senang, lalu pada lupa prokes!
“Jangan gegabah, terlau gembira lupa kalau covid masih ada,” ujar sahabat Bang Jalil dari jarak jauh.
“Kita berdoa semoga daerah penyangga juga sama, aman,” ujar istri Bang Jalil, yang tinggal di Tangerang. Sementara anak dan family yang lain ada di Depok dan Bekasi.
Betul, Bang Jalil juga sependapat sama sang istri. Sekarang ini, masyarakat lagi pada semangat untuk bangkit menata hidup yang sempat babak-belur. Para pekerja yang dirumahkan atau di-PHK bisa kerja kembali. Pengusaha besar bangkit, kaki lima gelar dagangan lagi.
“Bapak bisa lembur lagi, ya?” kata sang istri.
Bang Jalil tersenyum pahit. Lembur, bisa kerja normal lagi, sudah cukup bersyukur.
Sekarang ini banyak orang yang nggak bersyukur ya,Pak. Kita ini hidup di negeri yang orang bilang kayak surga. Apa aja ada di sini. Koes Plus bilang, tongkat kayu dilempar bisa tumbuh. Laut kayak kolam susu, banyak ikan, dan kekayaan laut lain. Yang penting kita bisa mengelola.
“Tapi, gimana mau kerja tenang, sebagian orang masih pada nyinyir!” kata sang istri lagi. Orang kerja begini, dikatain, orang nggak kerja apalagi. Nggak berbuat apa-apa. Ya dihujat. Orang pakai baju adat saja dinyinyir. Serba salah! .
“Betul, kata ibu,” sambut sang sahabat. Itu yang disebut politik, Bu. Pokoknya kalau bisa lawan politiknya sengaja dibikin stres. Apa yang dikerjakan semua nggak ada yang benar.
“Tapi apa iya harus ngomong dan ngatain dengan kata-kata kasar?”kata sang istri.
Ada juga yang nggak ngomong diam saja. Jadi unek-unek politiknya bisa disampaikan melalui tulisan. Kalau nggak di medsos, ya bisa pakai spanduk atau baliho besar.