Nyaman Dipakai, Sandiaga Uno Usulkan Agar Pakaian Adat Baduy Dapat Dijual di Platform E-Commerce

Jumat, 20 Agustus 2021 21:41 WIB

Share
Menteri Pariwisata Sandiaga Uno tampak menggunakan pakaian adat baduy saat berkunjung ke Lebak, (foto: Yusuf)  
Menteri Pariwisata Sandiaga Uno tampak menggunakan pakaian adat baduy saat berkunjung ke Lebak, (foto: Yusuf)  

Nyaman Dipakai, Sandiaga Uno Usulkan Agar Pakaian Adat Baduy Dapat Dijual di Platform E-Commerce


LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengenakan pakaian adat Baduy dan tas koja saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Lebak, Jum'at (20/08/2021).

Kepada awak media, Sandi mengaku sangat nyaman saat mengenakan pakaian adat baduy yang merupakan buatan para pelaku UMKM masyarakat yang berada disana.

"Baju Baduy ini menurut saya sangat enak dan nyaman sekali untuk di pakai. Jadi ini sangat layak untuk menjadi souvenir untuk para wisatawan yang datang," katanya saat ditemui di Rahaya Resto & Resort, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak.

Dirinya pun mengusulkan agar kedepannya pakaian adat baduy yang viral lantaran dikenakan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo di sidang MPR RI pada 16 Agustus 2021 lalu itu agar menjadi barang ataupun kenang-kenangan yang wajib untuk dibawa oleh para wisatawan.

"Baju ini enak sekali untuk digunakan, sehingga sangat layak untuk digunakan sebagai souvenir para wisatawan nasional maupun internasional," katanya.

Selain itu, ia juga menilai bahwa pakaian adat Baduy juga dapat dijajakan ke produk Platform E-Commers yang dikembangkan oleh MenparEkraf agar masyarakat yang hendak membeli pakaian adat tersebut tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan pakaian tersebut.

"Karena dengan dipakai oleh Presiden RI Jokowi saja yang menonton sudah ratusan juta," terangnya.

Ia pun menceritakan bahwa pada saat upacara kemerdekaan 17 Agustus 2021 yang lalu, pasca Presiden RI, Joko Widodo mengenakan pakaian tersebut, setidaknya dua pejabat eselon satu di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggunakan pakaian tersebut ke kantor.

Akan tetapi, lantaran banyaknya yang memesan, dua pegawainya tersebut melaporkan bahwa tidak mendapatkan tas koja yang menjadi satu kesatuan dalam intetitas suku Baduy lantaran ludes terjual.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar