Megawati Menangis Melihat Jokowi Terus-terusan Dihina, Tokoh NU: Tangisan Buat Rakyat yang Meninggal karena Covid-19 Mana?

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar menyinggung pernyataan yang dibuat oleh Megawati Soekarnoputri yang sata melihat banyaknya orang yang terus menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden Indonesia yang ke-5 itu bahkan sampai menetaskan air matanya saat sedang menyampaikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Besakih, Bali Rabu (18/8/2021).

Akan tetapi Gus Umar justru mempertanyakan sikap yang diperlihatkan oleh Megawati. Ia mengatakan mengapa pemimpin PDI-P itu bisa menangis karena Jokowi tetapi tidak menangis karena banyaknya rakyat yang meninggal akibat Covid-19.

Padahal menurut Gus Umar, korban meninggal akibat serangan Covid-19 angkanya sudah mencapai ratusan ribu jiwa, tetapi tangisan atau bahkan sekadar ucapan tidak pernah dilontarkan dari mulut Megawati.

“Tokoh Indonesia sll bikin kita ngurut dada. Bu Mega bisa nangis krn pak Jokowi dihina. Tapi Koq Gak ada ya ucapan duka dan tangisan dari dia saat 121.144 rakyat yg meninggal krn covid?,” tulisnya sebagaimana dikutip poskota.co.id dari akun Twitter Gus Umar (@Umar_Chelsea75) pada Kamis (19/8/2021).

Sebagaimana diketahui sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yakni Megawai Soekarnoputri mengaku terkadang menangis saat mengetahui ada orang yang dengan teganya menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sebutan kodok.

Presiden Indonesia Kelima itu mengaku geram dengan pihak yang menghinda Presiden dan menyebutnya sebagai orang yang tak bermoral serta bermental pengecut.

"Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka nangis lho. Beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa, mikir kita, mikir rakyat. Masa masih ada yang mengatakan Jokowi kodok lah. Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut, saya bilang," ujar Megawati ketika hadir dalam acara peletakan batu pertama dari pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Besakih, Bali yang berlangsung secara virtual pada Rabu (18/8/2021).

Meskipun tahu ucapannya ini berisiko akan memunculkan hinaan banyak orang, tetapi ia mengaku tidak takut dan meminta seluruh pihak bersikap jantan dan tidak berbicara sembarangan soal orang nomor satu di Indonesia saat ini. (cr03)