Kunjungi Lebak, Meteri Pariwisata Sandiaga Uno Mengenakan Pakaian Adat Baduy Lengkap Dengan Tas Koja

Jumat, 20 Agustus 2021 17:11 WIB

Share
Menteri Pariwisata Sandiaga Uno tampak menggunakan pakaian adat baduy saat berkunjung ke Lebak, (foto: Yusuf)  
Menteri Pariwisata Sandiaga Uno tampak menggunakan pakaian adat baduy saat berkunjung ke Lebak, (foto: Yusuf)  

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan ke Kabupaten Lebak, Jum'at (20/08/2021).

Sandiaga melakukan kunjungan ke Lebak usai membuka Workhop dan pendampingan bagi pelaku ekraf di Pendopo Pandeglang. Tujuan kunjunganya sama, yakni juga untuk membuka workshop itu.

Sandiaga datang menggunakan kendaraan Alphard yang dikawal langsung oleh Satlantas Polres Lebak ke Lebak tepatnya di Rahaya Resto & Resort, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak pada pukul 13.15 WIB.

Sandiaga Uni terlihat mengenakan serba hitam, yang usut punya usut merupakan pakaian adat khas suku Baduy, lengkap dengan tas rajut atau tas Koja.

Menurutnya, pakaian adat Baduy itu sendiri kini telah menjadi viral dan sangat dicari-cari di media sosial usai Presiden Indonesia Joko Widodo menggunakan pakaian adat itu pada sidang MPR RI, 16 Agustus 2021 lalu.

"Pakaian yang saya gunakan ini merupakan pakaian adat Baduy, pakaian khas Kabupaten Lebak. Yang belakangan ini viral karena juga telah digunakan oleh pa Jokowi pada sidang MPR lalu," kata Sandiaga kepada awal media.

Katanya, pakaian adat serba hitam yang belakangan ini diketahui bernama Jamang Sangsang ini sangatlah nyaman untuk digunakan. 

"Baju ini enak sekali untuk digunakan, sehingga sangat layak untuk digunakan sebagai souvenir para wisatawan nasional maupun internasional," katanya.

Selain dirinya, kata Sandiaga, beberapa pejabat di Kementerian yang dirinya pimpin juga ada yang menggunakan pakaian serupa. Namun, mereka mengaku sulit untuk mendapatkan tas Koja seperti yang dirinya gunakan.

"Tas Koja ini banyak yang nyari, bahkan sampai kehabisan di marketplace nya. Jadi memang jika kita terus promosikan produk-produk kita dan memanfaatkan media sosial, maka tentunya dapat membantu para pelaku Ekraf," pungkasnya. (*)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar