ADVERTISEMENT

Cuaca Buruk, Petani Garam di Kampung Berambang Kabupaten Serang Kesulitan Memanen Garam di Lahan 15 Hektar

Jumat, 20 Agustus 2021 17:46 WIB

Share
Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo. (foto: ist)
Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo. (foto: ist)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Masyarakat di Kampung Berambang, Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, mengaku kesulitan memanen garam lantaran cuaca buruk. Total garam yang akan di panen tersebut di lahan 15 hektar atau 120 meja.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang, Suhardjo menyusul adanya keluhan dari pengrajin  garam binaannya. 

Suhardjo mengatakan, sebelumnya panen perdana ini ditargetkan akhir Agustus sudah dapat dilaksanakan. Namun karena cuacanya masih sering hujan, sehingga garam yang akan dipanen banyak yang terendam air pasang. 

"Sekarang lagi pasang membran atau terpal buat alas garamnya. Total (budidaya garam) yang dikerjakan tahun ini ada 15 hektar, kurang lebih ada sekitar 120 meja garam, perhari kurang lebih 1,5 ton," kata Suhardjo kepada wartawan, Jumat (20/08/2021).

Suhardjo mengungkapkan jika sampai November ada kemarau panjang, maka target panen garam yang akan diperoleh mencapai 1500 ton dari 15 hektar. 

"Kita targetnya 1500 ton dari 15 hektar, tapi kita ini sudah mundur panennya, lokasinya di Kampung Berambang, Desa Lontar, " kata Suhardjo. 

Suhardjo menuturkan, garam produk lokal ini dijual ke beberapa pengrajin ikan asin, termasuk konsumsi. Adapun untuk harga jualnya mencapai Rp700 perkilogram. 

"Ini harga lagi bagus, biaya produksi Rp400, jadi petani masih untung Rp300. Tapi lebih bagus lagi kalau cuacanya mendung terus dan gak ada impor bisa Rp2000 perkilogram," katanya. (*)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT