ADVERTISEMENT

Presiden Jokowi Tidak Menyangka Setelah Varian Pertama Ternyata Muncul Varian Baru yang Sangat Menular

Kamis, 19 Agustus 2021 13:29 WIB

Share
Presiden Joko Widodo saat tiba di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Jawa Timur. (foto: Biro pers Istana)
Presiden Joko Widodo saat tiba di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Jawa Timur. (foto: Biro pers Istana)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA. CO.ID -  Presiden Joko Widodo mengingatkan meskipun sudah divaksin tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun air.

"Kita harus hati-hati yang namanya virus corona tetap bermutasi,"  terang Jokowi saat meninjau vaksinasi massal Covid-19 bagi pelajar SMPN 3 Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/08/2021).

Dalam kesempatan itu, Presiden juga melakukan konferensi video dengan peserta vaksinasi para pelajar di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Sulawesi Selatan.

Hadir dalam acara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Presiden Jokowi mengakui kita tidak menyangka setelah varian pertama, ternyata muncul varian baru yang sangat menular sekali.

"Saya pikir hanya varian pertama, tahu, tahu keluar varian yang sangat menular sekali," kata Jokowi seperti ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.

Sebab itu, Jokowi menitipkan kepada para pelajar untuk tetap belajar daring, tetapi kalau nanti belajar tatap muka sudah dimulai, maka tetap memakai masker.

"Saya titip kepada anak-anak tetap belajar daring tapi nanti kalau sudah sekolah tatap muka, memakai masker jangan dilupakan," kata Jokowi.

Presiden juga berharap kepada kepala daerah untuk segera menghabiskan stok vaksin yang ada. "Yang benar itu begitu vaksin datang segera habiskan, nanti dikirim lagi," tegas Kepala Negara.

Presiden menjelaskan bahwa Pemerintah mempercepat vaksinasi, sehingga akan cepat terbentuk kekebalan komunal (herd immunity) dengan adanya percepatan vaksinasi tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT