JOHN Fitzgerald Kennedy (JFK) adalah Presiden Amerika Serikat ke-35, yang cukup dikenal ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Meski presiden muda, saat terpilih tahun 1961 berusia 43 tahun, tapi banyak kata-kata bijak yang sering dilontarkan untuk memberi inspirasi.
Satu di antaranya: “Jangan tanya apa yang dilakukan oleh negara untukmu, tapi tanyalah apa yang kamu bisa lakukan untuk negara”.
Pepatah itu memang untuk kaum muda di Amerika Serikat (AS), tetapi cukup kontekstual bagi kaum muda negara mana saja.
Makna yang dapat kita petik, sebagai generasi muda tak hanya meminta haknya kepada negara, tetapi sebaiknya ikut berkontribusi membangun negaranya.
Dalam konteks kekinian, di mana dunia diguncang pandemi berikut dampak yang menyertainya, cukup bijak jika berbuat sesuatu untuk negaranya.
Memberikan sesuatu untuk negara tak berarti harus besar dan berskala nasional. Berbuat sesuatu untuk lingkungan, berarti sudah ikut berkontribusi.
Sebut saja, menghimpun dana secara spontan dan sukarela untuk membantu warga yang sedang isolasi mandiri.
Tidak memiliki waktu untuk menghimpun dana, cukup memberikan donasi sebagai bentuk partisipasi. Tidak bisa donasi, bisa dengan tenaganya, ilmunya, idenya atau doanya.
Tidak juga bisa berpartisipasi untuk lingkungan, setidaknya untuk dirinya dan keluarganya, senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
Dengan melindungi diri, berarti telah melindungi orang lain dari kemungkinan tertular virus corona dan varian Delta yang kini kian mewabah hampir seluruh daerah.