JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perayaan HUT ke-76 Republik Indonesia dimaknai penuh arti oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI). KOI bertekad bekerja ekstra keras mewujudkan misi “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” di sektor olahraga.
Ketua umum KOI, Raja Sapta Oktohari mengatakan peringatan kemerdekaan yang dirayakan setiap tahun perlu dimaknai lebih dari sekadar selebrasi. Namun juga perenungan untuk membangun prestasi olahraga Indonesia di kancah dunia.
“Kemerdekaan adalah peringatan tentang perjuangan, harapan, dan cita-cita para pendiri bangsa sehingga kita perlu merefleksikan mau dibawa ke mana Indonesia ke depan,” kata Okto dalam keterangan pers yang diterima Poskota.co.id.
“Dari sektor olahraga, Indonesia sebagai negara populasi terbesar nomor empat di dunia harus menempatkan diri dalam prestasi olahraga yang sesuai dan kami dalam perjalanan menuju ke sana.” tambah dia.
Okto menjelaskan Indonesia saat ini sudah dalam trek tepat untuk bersaing dalam rivalitas papan atas olahraga dunia. Sebab, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah menjadikan Olimpiade sebagai tujuan utama Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Terlebih, Pak Presiden Joko Widodo telah memberi atensi dan apresiasi luar biasa terhadap olahraga sejak awal. Ini kesempatan besar untuk menciptakan legacy dari olahraga Indonesia sesuai DBON menuju 100 tahun Indonesia Merdeka sehingga Indonesia bisa tampil di kancah dunia.” kata Okto.
Bagi Okto, perjalanan mewujudkan target tersebut tentu tidak mudah. Namun, ia percaya setiap usaha, ikhtiar, harapan, dan doa bakal berbuah manis. Hal ini pula yang terjadi di Olimpiade 2020 Tokyo, kala perjuangan Kontingen Indonesia memberikan kejutan serta keajaiban.
Kejutan diberikan atlet-atlet Indonesia, seperti atlet muda yakni Rahmat Erwin Abdullah, Windy Cantika, hingga Anthony Sinisuka Ginting dengan merebut medali perunggu. Begitu pun Nurul Akmal, lifter putri pertama Indonesia yang bersaing di kelas berat +87kg mampu menempati posisi lima dunia.
Sementara, keping perak yang dipersembahkan Eko Yuli Irawan menjadikannya sebagai lifter kedua di dunia dan pertama di Indonesia yang merebut empat medali Olimpiade disetiap partisipasinya.
Sedangkan, medali emas dari duet senior-junior Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga menjadi yang pertama dalam sejarah ganda putri bulu tangkis Indonesia di olimpiade.
“Bagi saya tidak ada yang kebetulan dan ini menjadi pesan bagi kita semua bahwa kita tak boleh berhenti berjuang dan berusaha, tak boleh putus harapan karena semua itu akan dijawab dengan banyak kejutan dan keajaiban," ujar Okto.