LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Lebak yang sebelumnya telah direncanakan akan digelar pada Agustus 2021 ini ternyata bukan cuma janji belaka. PTM benar dilakukan, per hari ini saja, Rabu (18/8/2021), 992 sekolah di tingkat SD dan SMP di Kabupaten Lebak sudah memulai PTM itu.
Namun, PTM itu dilakukan secara terbatas dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat. Pembatasan itu seperti jumlah siswa dalam satu ruanga dibatasi hanya diperbolehkan sekitar 50 persen saja. Para siswa pun dalam seminggu hanya bisa melakukan PTM sebanyak 3 hari saja.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Lebak, Wawan Ruswandi mengatakan, pembatasan itu dilakukan guna melindungi para murid dan guru dari paparan Covid-19.
Ia pun mengeklaim, sekolah dari tingkatan PAUD, SD dan SMP di Lebak sudah menyiapkan Prokes secara ketat.
"Hasil monitoring yang kami lakukan ke sekolah yang menggelar PTM seperti di SMP Negeri 1 Rangkasbitung, itu prokes nya sudah berjalan. Dengan adanya tempat cuci tangan disetiap sudut sekolah, mewajibkan pemakaian masker kepada para guru dan murid, serta skenario pembelajarannya," kata Wawan saat dihubungi, Rabu (18/8/2021).
Wawan mengatakan, pelaksanaan PTM itu sendiri sudah diatur dalam Intruksi Bupati (Inbub) Lebak Nomor 16 tahun 2021 tentang penerapan PPKM Level 3 di Kabupaten Lebak.
Katanya, dalam Inbub tersebut disebutkan bahwa PTM dapat dilakukan namun dengan kapasitas maksimal 50 persen saja.
"Jadi pada PTM terbatas ini jaga jaraknya diatur, 1,5 meter batasnya. Dengan maskimal 18 siswa yang masuk setiap jam pelajarannya. Siswa pun yang masuk dibatasi hanya 3 jam perhari, sehingga nanti akan diberlalukan sif juga untuk siswanya," ungkap Wawan.
Lebih jauh, pihaknya sendiri akan terus melakukan monitoring penerapan prokes di setiap sekolah yang menggelar PTM secara terbatas.
"Kami pastikan setiap sekolah yang belum menunjang prokes tidak akan diizinkan untuk menggelar PTM," pungkasnya. (kontributor banten/yusuf permana)