Duh, Pemilik Warteg Ngeluh Pendapatan Turun Drastis Gegara Perpanjangan PPKM Level 4

Rabu 18 Agu 2021, 21:37 WIB
Kondisi sebuah warteg di Jalan Raya Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Rabu (18/8/2021). (foto: cr02)

Kondisi sebuah warteg di Jalan Raya Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Rabu (18/8/2021). (foto: cr02)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini serta adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak pada roda perekonomian masyarakat. 

Salah satunya berefek kepada menurunnya pendapatan bulanan rumah makan seperti warteg. 

Menurut Ketua Koordinator Wilayah Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Jakarta Timur, Nawawi, biasanya pendapatan per bulan warteg rata-rata mencapai Rp3 juta-Rp5 juta.

Namun, untuk saat ini, para pemilik warteg mengeluh sebab pendapatannya menurun hingga 50 persen lebih. 

"Kalau dihitung rata-rata (pendapatan), tiga sampai empat juta atau lima ya. Sekarang enggak bisa dikalkulasikan begitu, karena kita kadang sehari dapet segini, besok ya segini, jadi pemasukannya enggak bisa ditentuin kayak dulu, sudah bisa dikalkulasi secara pasti," ucapnya kepada Poskota.co.id, Rabu (18/8/2021). 

Menurun drastisnya pendapatan tak lepas dari sepinya pembeli lantaran adanya PPKM di tengah pandemi yang bertujuan untuk memutus rantai penularan virus Covid-19.

Meski dalam PPKM Level 4 yang berlaku 17 Agustus-23 Agustus 2021 ada pelonggaran berupa naiknya batasan waktu makan dari 20 menit jadi 30 menit, hal itu tak serta merta meningkatkan pembeli. 

"Walaupun ada pelonggaran kan tidak semua orang tahu, ada yang  masih waswas enggak bebas (makan)," ungkapnya. 

"Mungkin kalau dulu, cuman 25 persen sampai 10 persen lah pengurangan (omzet), cuman kalau sekarang kan terasa banget. Pembeli turun drastis," tuturnya. (cr02)

Berita Terkait
News Update