ADVERTISEMENT

Antisipasi Banjir, Anggota DPRD DKI Kenneth Minta Pengerukan Lumpur Waduk Grogol Dimaksimalkan

Rabu, 18 Agustus 2021 17:16 WIB

Share
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth saat mengecek pengerukan lumpur Waduk Grogol, di Jalan Latumenten Raya, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. (foto: dok. pribadi)
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth saat mengecek pengerukan lumpur Waduk Grogol, di Jalan Latumenten Raya, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. (foto: dok. pribadi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Memastikan proses kerja yang dilakukan berjalan maksimal, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth turun langsung mengecek pengerukan lumpur Waduk Grogol, di Jalan Latumenten Raya, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Anggota dewan akrab disapa Kent itu menerangkan, pengecekan sekaligus guna memastikan kesiapan Waduk Grogol memasuki penghujung 2021 di Jakarta yang diprakirakan bakal terus menerus diguyur hujan dengan intensitas lebat.

"Karena waktu untuk mendekati akhir tahun tinggal sebentar lagi, yang kita tahu bersama bahwa akhir tahun seperti biasa akan mengalami curah hujan yang tinggi. Dan Saya berharap bahwa dengan intensitas hujan yang tinggi. Jika sudah dilakukan persiapan pencegahan yang matang dan integral, DKI Jakarta, terutama Jakarta Barat akan bisa terbebas dari banjir," ujar Kent dalam keterangannya, Rabu (18/8/2021).

Kent menuturkan, pengerukan lumpur harus dilakukan agar volume lumpur di waduk ini bisa semakin berkurang dan bisa menampung volume air yang maksimal ketika hujan lebat melanda, dengan tujuan agar tidak mengalami banjir kembali.

"Pengerukan dilakukan agar memperbesar dimensi waduk dan volume air yang tertampung bisa lebih banyak, sehingga air tidak akan meluap ke jalan dan bisa mengakibatkan banjir. Selain itu, saya juga akan meminta kepada Dinas LH (Lingkungan Hidup) supaya mempersiapkan semua satgas UPK Badan Air agar stand by di setiap rumah pompa untuk gerak cepat membersihkan sampah yang menumpuk agar tidak mengganggu kinerja rumah pompa pada saat curah hujan yang tinggi," tutur politikus PDI Perjuangan ini.

Kent pun menilai, banjir yang kerap terjadi di Jakarta adalah akibat dari pengelolaan tata ruang yang bermasalah. Dan banjir akan bisa teratasi jika sarana dan prasarana tertata dengan baik. Seluruh sistem yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta harus terintegrasi dengan baik, seperti pompa air, sungai, dan aliran drainase.

"Drainase kita ini sangat buruk. Hasil temuan saya di lapangan, banyak sekali sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik dalam mengantisipasi banjir. Lalu pembangunan crossing hingga turap di sejumlah kali harus dikerjakan dengan cepat. Kemudian permasalahan pembebasan lahan untuk pemasangan sheet pile di bantaran DAS (Daerah Aliran Sungai) dalam mengantisipasi banjir kiriman juga tidak terlaksana dengan maksimal dan anggaran pembebasan lahan ini tidak terserap dengan baik," tukasnya.

Ia pun meyakini jika sheet pile seluruhnya terpasang, baik di Pinggir Kali Angke, Kali Pesanggarahan, dan Kali Ciliwung maka permasalahan banjir di Jakarta akibat air kiriman akan bisa teratasi.

Selain masalah sheet pile, Kent juga meminta kepada Pemprov DKI Jakarta agar bisa terus mengedukasi warga supaya tidak membuang sampah sembarangan ke kali, jika hal itu terjadi, sampah akan menyangkut di pompa air sehingga bisa membuat kinerja pompa air tak maksimal jika terjadi hujan lebat.

Oleh karena itu, sambung Kent, ia akan mulai berkeliling di seluruh wilayah Jakarta Barat untuk mengecek Kinerja Rumah Pompa dan semua pengerjaan pengerukan lumpur yang sudah berjalan, apakah sudah maksimal atau belum. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT