Pertamina Catat Laba Positif Rp2,6 Triliun, Tumbuh 123 Persen di Semester 1 2021

Senin, 16 Agustus 2021 11:58 WIB

Share
Semester 1 2021, Pertamina mencaatat laba positif Rp2,6 triliun atau tumbuh 123 persen. (foto: pertamina)
Semester 1 2021, Pertamina mencaatat laba positif Rp2,6 triliun atau tumbuh 123 persen. (foto: pertamina)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - PT Pertamina (Persero) berhasil melewati tantangan semester 1 tahun 2021 dengan membukukan laba sebesar 183 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp2,6 triliun.

Dibandingkan periode yang sama tahun 2020 di mana perusahaan sempat mengalami kerugian sebesar 768 juta dolar AS, maka Pertamina berhasil meningkatkan laba sebesar 951 juta dolar AS atau setara Rp13,6 triliun.

Kinerja positif pada paruh pertama 2021 ini didorong dari pertumbuhan di sisi penjualan mencapai 25 miliar dolar AS dan EBITDA 3,3 miliar dolar AS, di mana keduanya naik lebih dari 22 persen dibandingkan tahun lalu.

Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan dampak pandemi yang berkepanjangan masih sangat dirasakan Pertamina sepanjang 2021.

Fluktuasi harga minyak mentah sangat berpengaruh pada kinerja Pertamina. Indonesia Crude Price (ICP) meningkat hampir 2 kali lipat dari 36,5 dolar AS per Juni 2020 dibanding 70,06 dolar AS per Juni 2021.

Produksi Hulu migas Pertamina mencapai target sebesar 850 ribu BOEPD. Dengan kenaikan ICP serta efisiensi pada biaya pengembangan dan biaya produksi, sektor Hulu mencatat Pendapatan dan Laba di atas target.

Dari sisi penjualan di hilir,  permintaan BBM berangsur pulih walaupun masih lebih rendah dari kondisi normal sebelum Pandemi Covid-19.

Sampai Juni 2021, demand BBM rata-rata tercatat 126 ribu KL per hari, atau meningkat sekitar 8 persen dari Juni 2020 yang sekitar 116 ribu KL per hari.

Namun angka tersebut masih lebih rendah sekitar 6 persen dari demand normal sebelum pandemi pada 2019.

"Tingginya harga minyak memberikan tekanan signifikan atas beban pokok produksi BBM, walaupun demikian sampai saat ini Pertamina tidak menaikkan harga BBM karena pertimbangan penurunan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar