JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pria dengan nama akun Twitter @pawletariat kepergok berkomentar rasis terhadap suku baduy dan Presiden Jokowi.
Dalam cuitannya ia menyebut jika Jokowi pantas mengenakan pakaian adat Baduy, bahkan ia menyarankan sang presiden untuk berjualan madu dan jongkok di perempatan.
“Azzzsksksksks Jokowi make baju adat baduy cocok banget, tinggal bawa madu + jongkok di perempatan,” tulis akun @pawletariat.
Tentu saja cuitan tersebut langsung mendapat serangan warganet, bahkan pengacara Muannas Alaidid pun ikut beraksi melalui akun @muannas_alaidid.
"Frase tinggal bawa madu & jongkok diperempatan, ini kalimat melecehkan sekaligus merendahkan, jelas bkn kritik tapi masuk kualifikasi kebencian sara thd adat suku baduy, ini tanggapan pribadi bkn produk pers meski dia wartawan, tangkap saja dg Ps.28 ayat 2 ITE. @DivHumas_Polri," cuitan Muannas Alaidid.
Sontak pelaku sepertinya merasa ketakutan, sebelum ia menonaktifkan Twitternya, ia lebih dulu ucapkan permintan maaf dan sampaikan klarifikasinya.
" terkait dengan tweet gue soal Baduy, Saya cuma mau bilang gini: saya sama sekali nggak ada niat untuk menghina suku Baduy. Saya tahu aku babi memiliki nilai dan kearifan yang sangat luhur
Tapi memang benar saya memiliki keprihatinan terhadap suku Baduy yang harus berjalan kaki ratusan kilometer kemudian menggelandang di Jakarta demi jualan madu hutan Rp100.000 per botol. Dengan demikian saya meminta maaf atas cuitan saya, khususnya kepada warga Baduy. Saya mengakui kesalahan dan akan belajar lebih bijak dalam mengeluarkan pendapat soal masyarakat adat nusantara," tulisnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini jadi sorotan usai mengenakan baju adat Baduy saat menghadiri sidang tahunan MPR.
Jokowi tampak mengenakan pakaian serba hitam dengan songkok hitam bercampur biru. Ia juga terlihat mengenakan tas selempang koja kecil khas suku Baduy.
Di bagian atas, Jokowi tampak mengenakan kain sebagai ikat kepala berwarna biru yang digunakan sebagai penutup.
Sementara di bagian bawah, Jokowi mengenakan celana yang diikat dengan selembar kain, berfungsi sebagai ikat pinggang.
Tiba di Gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Jokowi juga tidak mengenakan sepatu sebagai alas kakinya, melainkan sandal selaiknya warga Baduy selama ini.
Menurut Jokowi ia suka dengan pakaian adat tersebut karena desainnya yang sederhana dan simpel.
"Busana yang saya pakai ini adalah pakaian adat suku Baduy. Saya suka karena desainnya yang sederhana, simpel dan nyaman dipakai," kata Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2021, Senin (16/8/2021). (cr09)