Lemah Jadi Obyek Kejahatan 

Senin 16 Agu 2021, 06:01 WIB
Ilustrasi penikaman. (foto: ist)

Ilustrasi penikaman. (foto: ist)

Pelaku yang diketahui bernama Asep Saepudin, 23, merupakan kekasih korban yang selama ini tinggal bersama.

Pria ini dengan kejinya menghabisi nyawa wanita asal Pemalang, Jawa Tengah, lalu membungkusnya dengan kardus dalam kondisi setengah telanjang.

Wanita itu pun dibuang dipinggir jalan dan pertama kali ditemukan oleh seorang petugas PPSU yang tengah menyapu jalan.

Motifnya pun masih tetap klise, meski pelaku selama ini menidurinya hingga menyebabkan korban berbadan dua, Asep tak mau bertanggungjawab. 

Janin bayi yang ada didalam kandungan dan berusia empat bulan, membuat pria yang tinggal satu atap itu kalap. Pasalnya, Asep selama ini hanya memanfaatkan Maroah agar bisa tetap hidup di Jakarta.

Korban yang diketahui bekerja sebagai Pekerja Seks Komersil (PSK), hanya dianggapnya sebagai selingkuhan saja.

Dan pelaku sendiri sudah memiliki tunangan yang dalam beberapa bulan kedepan akan melangsungkan pernikahan.

Dari kasus itu, terlihat kelemahan yang dimiliki wanita kerap menjadi pelampiasan lakilaki yang dengan kejamnya dalam bertindak.

Hanya karena permasalahan sepele, kejahatan terhadap kaum perempuan terus berulang dan selalu menjadi korban.

Memang hingga saat ini perempuan dalam konsep masyarakat patriarki dianggap sebagai mahluk yang lemah.

Butuh banyak kesabaran untuk mengubah pola pikir masyarakat di Indonesia mengenai struktur masyarakat antara laki-laki dan perempuan.

Karena kesabaran tersebut tentu akan membuahkan hasil berupa pencegahan terjadinya pembunuhan terhadap perempuan.

News Update