JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hati-hati loh yang masih hobi gunakan masker sekali pakai berulang kali.
Mungkin dengan menggunakan masker sekali pakai berulang kali, anda bisa hemat masker dan mengurangi biaya.
Namun ternyata masker sekali pakai yang digunakan berulang kali memiliki efek yang cukup fatal bagi kesehatan.
Hal itu diungkapkan oleh para ahli keseharan, agar orang-orang agar tidak mengenakan masker sekali pakai yang telah usang
"Masker sekali pakai yang sudah tua dapat melepaskan lebih banyak serat daripada masker baru," kata Robert Landsiedel, wakil ketua Masyarakat Toksikologi Jerman (GT).
Serat umumnya tidak akan terhirup ke dalam saluran pernapasan yang lebih dalam dan, oleh karena itu, tidak dapat memiliki efek berbahaya di sana.
Adapun sejumlah bahaya ternyata bisa mengintai orang-orang yang enggan mengganti maskernya.
"Namun, mereka mungkin dapat mengiritasi kulit, selaput lendir dan saluran pernapasan bagian atas," kata Landsiedel.
Landsiedel menambahkan, jikaociety for Toxicology memang tidak memiliki studi sendiri tentang pemakaian masker,.
Akan tetapi rekan-rekan yang menangani masalah ini telah mengamati bahwa sebagian besar serat yang lebih besar dilepaskan dari masker, yang tidak mencapai saluran udara yang lebih dalam.
Perlu diketahui, masker sekali pakai sering dibuat dari beberapa lapisan serat mikro plastik, biasanya polipropilen, yang berasal dari minyak mentah.
Hal itu juga dipertegas oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan masker medis hanya untuk sekali pakai dan anda harus segera membuang masker tersebut.
Di sisi lain, kabarnya mengenakan masker berulang kali sama saja dengan tidak memakai masker sama sekali.
Berdasarkan sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal Physics of Fluids, peneliti dari University of Massachusetts Lowell dan California Baptist University mengungkapkan masker medis yang terdiri dari tiga lapis hanya 65 persen untuk mencegah kotoran.
Sebanyak 65 persen yang dimaksud yaitu menyaring partikel udara. Akan tetapi saat digunakan jumlah tersebut akan turun hingga 25 persen saja.
Peneliti mengatakan bahwa masker memperlambat aliran udara sehingga membuat orang lebih rentan menghirup partikel. Terlebih jika masker yang digunakan kotor, nantinya tidak dapat secara efektif menyaring (kotoran) lebih baik.
Wajar untuk berpikir bahwa memakai masker tidak peduli baru atau lama, selalu lebih baik daripada tidak sama sekali," ungkap penulis studi baru ini, Jinxiang Xi.
"Hasil kami menunjukkan bahwa keyakinan ini hanya berlaku untuk partikel yang lebih besar dari 5 mikrometer, tetapi tidak untuk partikel halus yang lebih kecil dari 2,5 mikrometer," sambungnya. (cr09)