WUHAN, POSKOTA.CO.ID - WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia ungkapkan dugaan awal asal mula virus corona berkembang.
Menurut dr Peter Embarek selaku penliri utama WHO, pasien pertama diduga berasal dari karyawan Laboratorium Virologi di Wuhan China.
Tentunya dugaan tersebut memperkuat pernyataan Amerika jika pandemi Covid-19 memang berasal dari Wuhan, China.
Menurut dr Peter Embarek, Covid-19 bisa saja bermula dari peneliti China yang terinfeksi oleh kelelawar saat mengambil sampel yang sehubungan dengan penelitian.
“Di sinilah virus berpindah langsung dari kelelawar ke manusia,” ujar Embarek.
Dikutip dari Daily Mail, Embarek menjelaskan jika dugaan pasien pertama Covid-19 ini tertuju pada karyawan lab. Bukan penduduk desa atau orang lain yang memiliki kontak reguler dengan kelelawar.
Namun ini semua masih kemungkinan, Ilmuwan Denmark ini pun menekankan bahwa penyelidik WHO belum menemukan bukti yang pasti.
Sebelumnya, laporan terbaru penelitian Amerika Serikat (AS) mengungkapkan jika virus Corona memang bocor dari laboratorium di Wuhan.
Partai Republik yang bertugas di Komite Urusan Luar Negeri DPR AS memiliki berkas yang menunjukkan virus Corona berasal dari kebocoran laboratorium Wuhan.
”Kami percaya banyak bukti yang membuktikan bahwa virus Corona memang bocor dari Institut Virologi Wuhan dan itu terjadi sebelum 12 September 2019,” kata McCaul, dikutip poskota.co.id dari Express Selasa (3/8/2021).
Dikutip poskota.co.id dari Reuters, sejak lama banyak bukti yang mengarah virus berasal dari Institut Virologi Wuhan.
Para ilmuwan Institut Virologi Wuhan (WIV), dibantu oleh ahli dari Amerika Serikat dan Cina serta didanai pemerintah, bekerja untuk memodifikasi virus corona sehingga mampu menginfeksi manusia.
Pada bulan Juli 2019, protokol keselamatan dilanggar untuk memperbaiki sistem pengolahan limbah berbahaya senilai USD 1,5 Juta di laboratorium yang berusia kurang dari dua tahun itu.
Ketika menyadari apa yang terjadi, pejabat dan ilmuwan Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Institut Virologi Wuhan mulai panik menutupi kebocoran itu.
Mengenai hal itu, China masih terus menyangkal virus corona yang dimodifikasi secara genetik, bocor dari fasilitas di Wuhan. (cr09)