CINTA pertama susah dilupakan. Maka Hewik, 30, meski sudah jadi bini Tamsir, 35, masih hubungan dengan doi lama. Demi proyek CLBK-nya, Hewik rela gunakan gaji suami untuk bantu si mantan. Ironis, kan, suami kerja banting tulang, dianya malah “bantingan” dengan PIL dalam hotel.
Jodoh, rejeki dan kematian itu misteri Illahi, manusia tinggal menjalani. Dalam hal jodoh misalnya, orang tak bisa menentukan mau kawinan sama si A. Karena kuasa Tuhan, jodohnya malah si B, sedangkan si A dikawin oleh pihak lain. Cuma manusia itu suka penasaran, sudah jadi suami B, masih memikirkan si A melulu sebagai cinta pertama. Demi si A, dia rela menyia-nyiakan cinta B selaku suaminya. Benggol dari suami, tapi masih menerima bonggol dari mantan doi.
Kelakuan Hewik yang tinggal di Surabaya ini persis seperti itu. Kekasih lamanya diputus paksa, bukan karena sampai tanggal 20 belum bayar rekening ke PLN, tapi karena dia harus menikah dengan Tamsir yang merupakan droping dari pusat (baca: orangtua). Terus terang orangtuanya menyangsikan kemampuan Agus sebagai kepala keluarga. Sebab kala itu pekerjaan belum punya. Sedangkan Tamsir sudah mapan secara ekonomi, karena sudah jadi PNS dan punya rumah sendiri.
Itu kisah 10 tahun lalu. Tapi sampai sekarang Hewik masih terngiang-ngiang akan kata-kata mesra Agus dengan segala rabaannya. Sekitar 3 bulan lalu dia bertemu pada mantan doi. Jantungnya tentu saja sedut-senut. Dia juga sudah menikah, tapi kemudian bini kabur karena Agus jadi penganggur setelah pandemi Corona. Benar-benar Hewik terharu mendengan kisah sedih mantan doi.
Dia sungguh iba pada Agus, sehingga ada uang Rp 100.000,- di dompet diberikan pada si mantan. Awalnya menolak, tapi karena sebetulnya butuh banget buat nyambung umur, akhirnya diterima juga. Sejak itu jadi ketagihan, setiap kekurangan uang Agus selalu minta bantuan keuangan. Agus satu ini memang bukan Agus AHY, yang tidak butuh duit tapi hanya butuh sekedar dukungan ke Pilpres 2024.
Agus kere memang masih mencintai Hewik juga, begitu pula bini Tamsir ini. Maka ketika koalisi sudah dibangun, keduanya pun menuju ke tahap berikutnya, yakni eksekusi dan Hewik sangat menikmati. Sebab meski Agus ini lemah di ekonomi tapi syahwatnya masih kuat banget. Kata orang, masih rosa-rosa macam Mbah Marijan!
Asal ada peluang, keduanya kencan di hotel, di mana rekening semua yang nanggung Hewik. Bahkan setelah selesai kencan, pulangnya Agus Kere dapat pula uang transpor Rp 100.000,- Dia memang tak dapat kartu Prakerja dari pemerintah, tapi punya kartu ngerjai Hewik kapan saja ada peluang.
Awalnya Tamsir tak tahu kelakuan istri, cuma belakangan uang belanja bulanan mengalami defisit anggaran. Tiap bulan suami harus menambah uang belanja. Lama-lama jadi curiga, sampai kemudian ada info bahwa Hewik punya PIL. Siapa dia tak lain tak bukan adalah Agus kere mantan doi tersebut. Tentu saja Tamsir kaget, baru ngeh sekarang bahwa “aset” miliknya sudah dialihkan diam-diam ke pihak lain dengan status hak pakai.
Hewik pun disidang. “Enak saja, aku yang kerja banting tulang, kamu malah bantingan sama gacoanmu dulu. Aku disuruh jadi sponsor doimu, memangnya aku pabrik rokok?” omel Tamsir merepet-repet, sementara Hewik hanya diam membisu. Maka ketika Tamsir mengeluarkan opsi untuk bercerai, Hewik tak bisa menolak. Namun demikian dia masih terhibur, karena Agus siap menerimanya.
Jadi bini Agus kere hanya dapat kelon, tapi tanpa klepon! (GTS)