Menko Marves dan Menkes Lakukan Pengecekan Penanganan Covid-19 di Jatim

Jumat 13 Agu 2021, 21:49 WIB
Menko Marves RI, Luhut Binsar Panjaitan bersama Menkes, Budi Gunadi Sadikin Didampingi Forkopimda Jatim saat mengecek penanganan Covid-19 di Malang Raya. (ist)

Menko Marves RI, Luhut Binsar Panjaitan bersama Menkes, Budi Gunadi Sadikin Didampingi Forkopimda Jatim saat mengecek penanganan Covid-19 di Malang Raya. (ist)

SURABAYA, POSKOTA.CO.ID - Forkopimda Jawa Timur dampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), dan Menkes melakukan pengecekan di sejumlah tempat penanganan Covid-19 di Malang Raya, Jum'at (13/8/2021).

Tempat pertama yang dikunjungi adalah Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kabupaten Malang.

Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan pengecekan Isolasi Terpusat (Isoter) pasien covid, bertujuan untuk mendukung program Pemerintah dalam penanganan covid-19. 

Di ruang Isoter BPSDM Kota Malang terdapat 95 Bed Isolasi, terhitung tanggal 13 Agustus 2021 sudah terisi 84 pasien sehingga saat ini masih tersisa 11 Bed. 

Dalam kunjungannya, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan untuk selalu terbuka dalam penanganan Covid-19, walaupun angkanya tinggi pasti akan sembuh dan mengalami penurunan. 

"Jadi jangan khawatir mengenai angka biarkan saja tinggi. Nanti kalau sudah kita obati pasti turun," kata Luhut didampingi Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama Forkopimda Jatim dan Forkopimda Malang Raya. 

Lebih lanjut Luhut menjelaskan, bahwa kita tidak perlu malu mengenai hal ini, karena ini bukan aib.

Penyakit ini bisa diatasi kalau kita tetap mematuhi protokol kesehatan. 

"Jadi isoter ini sangat penting, begitu nanti anda di-testing atau tracing, lalu anda kena. Ikut saja ke Isoter, disini ada dokternya, ada makannya, ada obatnya, pengecekannya, ada semua dan tidak menularkan ke keluarga kita," ujarnya di BPSDM Malang. 

Luhut juga mengatakan kalau kita tidak hati-hati varian Delta ini sangat berbahaya, bisa menyerang pernafasan, kita tidak tahu tiba saturasi oksigen kita sudah dekat 80, kalau itu terjadi sudah sulit ditolong, sehingga angka kematian tinggi. 

"Kalau di rumah obatnya belum tentu ada, dokter enggak ada, Nakes tidak ada, ngurus saturasi oksigen tidak ada, oksigen sendiri kalau diperlukan tidak ada. Di sini semua ada," tukas Menko Marves. 

Berita Terkait

Pembatasan Adalah Pilihan Terbaik

Sabtu 14 Agu 2021, 09:30 WIB
undefined

News Update