ADVERTISEMENT

Mengenal Boy Pohan, Wasit Indonesia Pimpin Final Tinju Olimpiade Tokyo 2020

Jumat, 13 Agustus 2021 14:32 WIB

Share
Muhammad Arisa Putra Pohan, wasit asal Indonesia yang memimpin final tinju di Olimpiade Tokyo 2020. (foto: NOC Indonesia)
Muhammad Arisa Putra Pohan, wasit asal Indonesia yang memimpin final tinju di Olimpiade Tokyo 2020. (foto: NOC Indonesia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wasit asal Indonesia, Muhammad Arisa Putra Pohan akhirnya dapat mewujudkan impiannya dalam memimpin pertarungan di ajang Olimpiade.

Bahkan, lelaki yang akrab disapa Boy Pohan ini dipercaya memimpin laga final kelas menengah (69-75 kg) putra yang mempertemukan petinju Brasil Sousa Herbert kontra  Khyzhnik Oleksandr (Ukraina) di Kokugikan Arena, Tokyo, pada 7 Agustus lalu.

Boy merupakan ITO tinju pertama dari Indonesia yang dipercaya memimpin pertandingan Olimpiade. Baginya memimpin laga final tak sekadar menjadi kebanggaan, tetapi juga tantangan karena kredibilitas kariernya sebagai wasit dipertaruhkan.

“Ada 29 wasit yang dipilih Boxing Task Force (BTF) untuk memimpin pertandingan Olimpiade dan empat wasit dieliminasi karena kinerja. Khusus untuk laga semifinal hanya 13 wasit yang terpilih dan saya bangga bisa mewakili Indonesia sebagai wasit di Olimpiade, apalagi bisa diberi kepercayaan untuk memimpin partai final,” kata Boy, dalam keterangan pers yang diterima Pos Kota, Kamis (12/08/2021).

Boy mengatakan memiliki cerita sendiri saat memimpin pertarungan final, kala ia menyatakan Hebert menang secara knockout (KO) atas Oleksandr. Sebab, keputusan KO yang Boy putuskan ditetapkannya pada hitungan keempat.

“Oleksandr saat itu sudah memimpin dua ronde. Tapi, saat Herbert memukul Oleksandr, saya melihat pandangan matanya sudah berbeda, tidak fokus sehingga saat itu saya putuskan KO pada hitungan keempat,” ungkap dia. 

“Memang ada protes, tetapi tim medis saat itu juga menilai Oleksandr tidak bisa melanjutkan pertandingan dan dia juga mengatakan sorry ke saya ketika pertandingan selesai.” tambahnya.

Olimpiade Tokyo mempertandingkan 276 partai dari 13 kelas, Boy mendapat tugas sebagai juri pada 40 pertandingan dan 7 pertandingan sebagai wasit yang memimpin pertandingan.  

Boy menekuni profesi sebagai ITO tinju mengikuti jejak ibunya, H Sri Mawarni. Saat menjadi wasit/juri tinju, Sri mengantongi lisensi Federasi Tinju Amatir Asia (FAAB).  

Boy tidak hanya menjadi wasit Indonesia pertama yang bertugas di Olimpiade, ia juga tercatat menjadi satu-satunya wasit/juri tinju dari ASEAN  yang mendapat tugas di Olimpiade Tokyo 2020.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT