JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus aktif Covid-19 di Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat saat ini hanya tersisa 35 kasus aktif. Angka tersebut berangsur turun setelah dilakukan sosialisasi dan imbauan kepada warga tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan (prokes).
Hal tersebut dikatakan Lurah Wijaya Kusuma, Novi Indria Sari saat melakukan talkshow Focus Group Discussion (FGD) Poskota bersama Wakil Pemimpin Umum Poskota, Hajah Irdawati di taman kantor Kelurahan Wijaya Kusuma, Kamis (12/8/2021).
FGD dilakukan sesuai protokol kesehatan diikuti pula oleh Bhabinkamtibmas Aiptu Imran, BKO TNI Letda Kav Mariyanto, Ketua LMK Indra Susilo, Ketua Karang Taruna Aji, kader PKK Dedeh dan Kepala Satpol PP Wijaya Kusuma Ignatius MS. Diskusi dipandu oleh Wakil Pemimpin Umum Poskota yang juga Tim Ubah Laku Poskota, Hj. Irdawati.
"Untuk kasus Covid-19 di wilayah Wijaya Kusuma alhamdulillah sampai dengan hari ini semakin menurun dan tinggal 35 kasus aktif," ujarnya saat talkshow.
Novi menjelaskan, angka kasus aktif tersebut berangsur turun berkat kerjasama pihaknya bersama tiga pilar, RT, RW, karang taruna, PKK dan tokoh masyarakat setelah melakukan sosialisasi dan imbauan kepada warga tentang pentingnya penerapan prokes saat pandemi Covid-19.
"Khususnya untuk tokoh agama, tokoh masyarakat mereka kan menjadi panutan ya, ketua RT dan RW juga jadi kita mengajak mereka untuk sosialisasi setiap hari di mana saja dan media apapun," kata Novi.
Salah satu sosialisasi dan imbauan yang dilakukan kepada warga yaitu melalui pengeras suara yang ada di tempat ibadah terkait pentingnya penerapan prokes. Selain itu pihaknya juga melakukan sosialisasi dan imbauan secara langsung kepada warga.
Novi menambahkan, sejauh ini respon warga sendiri sangat baik. Terbukti, pada satu RT di Kelurahan Wijaya Kusuma yang sempat masuk dalam zona merah, kini sudah bersangsur berubah menjadi zona kuning.
Warga juga semakin paham dan mengerti tentang pentingnya penerapan prokes, sehingga warga di Kelurahan Wijaya Kusuma saat ini sudah mulai memahami bahaya jika tidak menerapkan prokes pada masa pandemi Covid-19.
"Respons warga sangat baik, mereka lebih paham dan semakin mengetahui apa maksudnya memakai masker apa maksudnya mencuci tangan dan menjaga jarak," tutupnya. (cr01)