Bejat! Hina Islam dan Alquran, Gadis 16 Tahun Ini Buat Umat Muslim Dunia Geram, Dapat Ancaman Dipenggal?

Jumat 13 Agu 2021, 18:56 WIB
Gadis 16 Tahun hina Islam (Instagram/@Miloorrs)

Gadis 16 Tahun hina Islam (Instagram/@Miloorrs)

PRANCIS, POSKOTA.CO.ID - Gadis 16 tahun asal Prancis buat geram umat Muslim di seluruh dunia.

Gadis bernama Mila tersebut diketahui telah melecehkan Alquran dan agama Islam, sehingga membuat publik murka.

Kejadian tersebut bermula saat Mila mengunggah sebuah video di akun Instagram pribadinya yang diketahui memiliki pengikut lebih 10 ribu.

Dalam video yang ia unggah, Mila mengatakan agama Islam merupakan agama yang menerapkan nilai kebencian.

“Al-Quran  adalah sumber kebencian. Hanya ada kebencian di dalamnya. Islam itu s**t, agamamu s**t, Tuhanmu s**t,” katanya, dikutip poskota.co.id dari Al Jazeera, Kamis, (12/8/2021).

Selain itu Mila juga dipaksa pindah sekolah karena videonya di Instagram menimbulkan kecaman dan memicu perdebatan.

“Al-Qur’an tidak berisi ap**** selain ke***, Islam adalah agama yang men****,” kata Gadis tersebut.

Aksinya tersebut membuat warganet geram, unggahannya pun merambah ke akun media sosial TikTok.

Ternyata dia juga mengunggah video kedua pada bulan November 2020 di TikTok setelah pembunuhan terhadap guru sekolah bernama Samuel Paty.

Guru itu dipenggal oleh pengungsi Chechnya setelah dituduh mempertontonkan kartun Nabi Muhammad kepada para muridnya di kelas.

Sontak reaksi terhadap video TikTok Mila berjudul "Your Mate Allah" langsung mengundang reaksi keras.

"Kamu pantas untuk digorok lehermu," bunyi salah satu ancaman pada Mila.

Setelah penampilan itu, dia menerima puluhan ribu pesan kebencian, termasuk ancaman kematian dan pemerkosaan, di Twitter, Instagram, dan Snapchat.

Mila mengajukan gugatan atas ancaman pembunuhan tersebut, dengan Richard Malka sebagai pengacaranya. Yang merupakan pengacara dari majalah mingguan satir Charlie Hebdo sejak 1990-an.

Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga dinilai telah menghina agama Islam.

Hal tersebut dimulai ketika Macron berbicara tentang guru Samuel Paty yang dipenggal usai menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam pelajaran kebebasan berbicara awal bulan ini.

Macron bersumpah bahwa Prancis "tidak akan menyerah" soal kartun Nabi dan mengatakan Paty "dibunuh karena Islamis menginginkan masa depan kita".

Kemarahan atas pernyataan Presiden Prancis membuat marah beberapa negara mayoritas Muslim.

Tidak hanya melayangkan aksi protes, negara-negara tersebut juga memboikot produk-produk Prancis. (cr09)

Berita Terkait
News Update