Banjir Wilayah Perkotaan, DPUPR Lebak Akui Pemeliharaan Drainase Belum Maksimal

Jumat 13 Agu 2021, 12:14 WIB
Banjir di Kampung Sentral, Kecamatan Rangkasbitung dampak drainase yang tidak lancar. (Foto/Yusuf)

Banjir di Kampung Sentral, Kecamatan Rangkasbitung dampak drainase yang tidak lancar. (Foto/Yusuf)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Sedikitnya ada 1.189 rumah yang tersebar di 6 Kecamatan Kabupaten Lebak yang terendam banjir yang terjadi beberapa hari yang lalu.

Banjir itu terjadi setelah Kabupaten Lebak diguyur hujan deras semalaman pada Selasa 10 Agustus 2021 lalu.

Wilayah yang terdampak paling parah akan banjir itu berada di wilayah perkotaan, seperti di Kecamatan Rangkasbitung.

Sedikitnya ada 550 rumah yang terendam banjir di pusat kotanya Kabupaten Lebak itu.

Menanggapi hal itu, Dinas PUPR Kabupaten Lebak mengatakan, pihaknya telah melakukan analisa terhadap penyebab banjir itu.

Hasilnya, pihaknya menemukan beberapa faktor, diantaranya yakni penanganan atau pemeliharan saluran drainase yang belum maksimal diwilayah perkotaan.

"Yang pertama itu pastinya karena curah hujan yang tinggi serta yang kedua memang secara penanganan kita (DPUPR Lebak,-red) terhadap drainase perkotaan masih kurang," kata Kepala Bidang  Bina Marga DPUPR Lebak Hamdan Soleh, saat dihubunti Poskota melalui telepon selulernya, Jum'at 13 Agustus 2021.

Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap pemeliharaan saluran drainase juga dinilai masih sangat rendah.

Dengan ditemukannya banyak saluran drainase yang tersumbat sampah dan akhirnya menyebabkan banjir.

"Efek dari kepedulian masyarakat untuk tidak membuat sampah ke drainase masih rendah. Banyak saluran drainase yang ditutupi sampah, sehingga mempersulit pertugas untuk membersihkannya," katanya.

Ia mengungkapkan, pada banjir kemarin terdapat beberapa perkampungan yang mengalami dampak paling parah, yakni kampung Barambang, dan juga sentral.

Berita Terkait
News Update