Terkuak! Covid-19 Katanya Ganas dan Mematikan, Tapi Kenapa Pasiennya Hanya Meninggal di Rumah Sakit? Ini Fakta Sebenarnya

Kamis 12 Agu 2021, 18:32 WIB
: Penanganan korban Covid-19. (Satgas)

: Penanganan korban Covid-19. (Satgas)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Beredar kabar jika pasien Covid-19 meninggal dunia hanya di rumah sakit.

Kabar tersebut berasal dari postingan Facebook akun bernama Yon Carlos di grup SUAYAN GROUP.

Postingan yang berupa gambar tersebut terdapat narasi bahwa virus Corona ganas dan mematikan, namun korban tewas akibat Covid-19 selalu di rumah sakit, tidak ada yang meninggal di jalan, rumah, pasar, ataupun sawah.

Berikut narasi yang beredar di media sosial, yang tentunya membuat warga jadi sangat heran usai melihat unggahan ini.

“KATANYA GANAS DAN MEMATIKAN” Jika Memang “GANAS”, Kenapa tidak Mati di Jalan, Kenapa Tidak Mati di Rumah, Kenapa Tidak Mati di Sawah/Kebun, Kenapa Tidak Mati di Pasar-pasar? Tapi SELALU MATI DI RS “ADA APA DENGAN RS ??” OPENYOURMIND | #PLEASEWAKEUP | #SALAMAKALSEHAT," tulis narasi tersebut.

Lantas benarkah unggahan narasi tersebut?

Menurut penelusuran poskota.co.id, pasien Covid-19 tidak hanya meninggal di rumah sakit, data dari anggota komunitas LaporCovid-19, Yerikho Setyo Adi, menunjukkan 265 pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri di rumah.

Selain itu, beberapa waktu lalu diberitakan korban Covid-19 yakni seorang pemilik warung ditemukan meninggal di dalam warung dan tukang becak yang positif Covid-19 meninggal di atas becaknya.

Perlu diketahui, postingan Yon beredar di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda, dan dimaksudkan agar masyarakat skeptis terhadap rumah sakit yang dianggap memiliki motif tertentu.

Setelah dilakukan penelusuran terkait fakta, ditemukan bahwa tidak benar korban tewas akibat Covid-19 hanya meninggal di rumah sakit.

Dikutip dari turnbackhoax.id, komunitas LaporCovid-19, Yerikho Setyo Adi, menunjukkan data bahwa sebanyak 265 pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri di rumah. Angka tersebut merupakan akumulasi dari bulan Juni 2021 hingga 2 Juli 2021.

Adapun rincian dari korban tersebut tersebar di 47 Kota dan Kabupaten dari 10 Provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau, dan Nusa Tenggara Timur. Provinsi yang terdata cukup banyak untuk kematian di luar rumah sakit adalah Jawa Barat yakni 97 kematian dari 11 kota/kabupaten.

Selain itu seorang pengayuh becak bernama Bilal (84) meninggal di atas becaknya di Jalan Magangan Kulon di Kelurahan Patehan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta, Senin (19/7/2021).

Hasil uji swab menunjukkan Bilal reaktif. Nyawa Bilal tidak tertolong karena tidak ada yang mengetahui Bilal positif Covid-19.

Korban lain juga ditemukan di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. seorang pemilik warung meninggal di dalam warung sekitar pukul 9 pagi.

Sekitar jarak 15 meter, seorang tukang becak yang tidak diketahui identitasnya meninggal di atas becak pada pukul 10 pagi.

Menurut warga, keduanya sempat melakukan kontak. Hasil tes swab jenazah dinyatakan keduanya positif Covid-19.

Menurut fakta yang sudah ditelursuri, dapat disimpulkan bahwa klaim Yon Carlos adalah Hoaks dan termasuk kategori konten yang menyesatkan. (cr09)

 

Berita Terkait

News Update