ADVERTISEMENT

Nah Loh! Pakar Imunisasi Mulai Meragukan Tingkat Efektivitas Vaksin Covid-19, Ternyata Ini yang Menyebabkan Keraguan Besarnya

Kamis, 12 Agustus 2021 11:58 WIB

Share
akar Imunisasi Mulai Meragukan Tingkat Efektivitas Vaksin Covid-19 (pixabay/@WiR_Pixs)
akar Imunisasi Mulai Meragukan Tingkat Efektivitas Vaksin Covid-19 (pixabay/@WiR_Pixs)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Seorang pakar imunisasi Indonesia, Elizabeth Jane Soepardi menyatakan keraguannya terhadap efektivitas yang ditawarkan oleh vaksin Covid-19.

Jane mengungkapkan keraguannya itu bermula dari ia mengetahui bahwa pembuatan vaksin Covid-19 masih terbilang cepat daripada proses pembuatan vaksin-vaksin yang ada terdahulu.

Efektivitas sebuah vaksin menurut Jane mungkin juga akan bisa dipengaruhi dari waktu dari proses pembuatannya juga karena memang ada pervedaan pembuatan vaksin sebelum dan setelah pandemi Covid-19.

"Sebelum pandemi, kita kalau memproduksi vaksin itu tidak dikejar-kejar, jadi kita bisa tahapnya uji pada binatang dulu, tunggu sampai selesai, datanya dievaluasi, datanya dipublikasi, baru mulai uji pada manusia, fase satu, fase satu selesai, fase kedua," ungkap Jane sebagaimana dikutip poskota.co.id dalam kanal YouTube Metro TV News pada Jumat (23/7/2021).

Selain itu, Jane juga menegaskan bahwa proses pembuatan vaksin yang lama bisa membuang-buang waktu saja dan malah membiarkan virus cepat bermutasi.

"Kalau dalam masa pandemi kita seperti itu, kita habis (waktunya), mungkin sudah ditelan oleh virus sehingga dipercepat,” tutur Jane.

“Artinya, tahap-tahapnya ada yang bisa dimulai bersamaan, misalnya tahap satu, belum selesai fase satu,udah ada tanda-tanda dia bisa efektif, fase dua boleh mulai. Apabila dalam perjalanannya, fase dua berjalan fase satu berjalan ternyata gagal, ya fase dua bubar, harus kembali lagi," ucapnya lebih lanjut.

Lebih lanjut, Jane tetap mengatakan jika proses pembuatan vaksin sudah sesuai denga napa yang seharusnya dikerjakan karena tetap melewati urutan uji coba tanpa ada yang terlewat.

"Tidak ada yang dilewat, semua dilaksanakan, hasilnya sama, efektif ya efektif, bedanya ada yang bisa dilakukan bersamaan (uji klinisnya)," Imbuh Jane.

Ketika ditanya oleh sang presenter TV terkait isu jika seseorang yang sudah divaksin tetapi sewaktu melakukan tes PCR hasilnya malah positif Covid-19, Jane menjawab hal itu wajar terjadi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT