"Dugaan sementara api berasal dari konslesting listrik. Karena kakek tidak suka menyalakan obat nyamuk, dan kipas angin. Kamarnya berinteriol klastik bilik-bilik kayu sehingga salah satu sebab api cepat membesar," tuturnya.
"Sampai saat ini kondisi ade sedang mengalami syok berat setelah kebakaran itu. Sedangkan mamang sendiri kondisi baik-baik saja, sementara dievakuasi ke rumah bibi kakak mamang tidak jauh dari lokasi kejadian. "
Terpisah Hidayat, 42, bapak dua anak ini merasa bersyukur kalau masih dalam dilindungi Allah SWT dari api yang membakar rumah yang ditempati bersama kakek dan keponakan.
"Alhamdulillah Allah masih memberikan umur panjang setelah berhasil selamat dari kepungan api. Jika telat lima menit saja pasti sudah tidak tertolong," ujarnya kepada Poskota saat ditemui di rumah sang Kakak Ibu Ida Farida (52).
Kondisi badan yang lumpuh pasca kecelakaan mobil tujuh silam ini, Hidayat akrab disapa Dayat ini hidup bersama dengan sang Kakek setelah bercerai dari istri.
"Sekarang kondisi saya tidak bisa apa-apa lagi hanya sehari-hari terbaring di kasur. Penyakit lumpuh ini bermula dari kecelakaan mobil tujuh tahun silam. Sekarang yang merapat keluarga saja," ucapnya.
Banjir Bantuan
Meski perabotan seisi rumah ludes terbakar dan hanya bisa tertolong tiga unit motor, Dayat masih bersyukur dibalik kejadian ada hikmah baik yang datang.
"Tadi sudah ada dari pihak kelurahan dan kecamatan yang datang langsung melihat keadaan terkini pasca kebakaran. Selain itu ada dari sejumlah relawan memberikan bantuan untuk meringankan beban," tuturnya.
Sedangkan Ida Farida, 52, kakak Dayat menambahkan langsung syok berat rumah milik orang tuanya terbakar habis diduga akibat konslesting listrik.
"Sewaktu kejadian kaki lemas dan tidak kuat berdiri hingga syok berat. Yang penting kakek dan adik Dayat berhasil selamat dari kebakaran itu termasuk dua keponakan kakak beradik masih dilindungi Allah SWT," pungkasnya. (*)