Menyerah Akibat PPKM, Pedagang di SGC Cikarang Demo Turun ke Jalan Mengibarkan Bendera Putih

Rabu 11 Agu 2021, 19:14 WIB
Puluhan pedagang dan karyawan demo dengan mengibarkan bendera putih, Rabu (11/08/2021), akibat ditutupnya SGC Cikarang Utara. (ihsan)

Puluhan pedagang dan karyawan demo dengan mengibarkan bendera putih, Rabu (11/08/2021), akibat ditutupnya SGC Cikarang Utara. (ihsan)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID -- Puluhan pedagang dan karyawan yang menempati toko di Pasar Sentral Grosir Cikarang (SGC) di jalan RE Martadinata, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (11/08/2021) siang, mengadakan aksi protes dengan demo turun ke jalan serta mengibarkan bendera putih, menyatakan menyerah akibat PPKM.

Aksi turun ke jalan tersebut merupakan bentuk keresahan para pedagang dan karyawan yang terkena imbas adanya kebijakan PPKM yang terjadi hampir berjalan dua bulan lamanya.

"Setelah hampir satu bulan lamanya diberlakukan PPKM, dengan ini kami menyerah, kami butuh kepastian kepada pemerintah tentang perekonomian dan hidup kami di SGC ini,," tegas Febri Sekertaris Paguyuban Pedagang SGC di depan awak media

Febri (45) mengungkapkan bahwa ia meminta pemerintah pusat dan daerah agar cepat membuka Pasar SGC. 

Padahal menurut ya semua pedagang telah mentaati peraturan protokol kesehatan serta telah melakukan vaksinasi.

"Kami meminta pada pemerintah untuk membuka secepatnya SGC sebagai ladang usaha kami, karena apalagi, kami sudah lakukan semuanya, mentaati peraturan dengan protokol kesehatan, serta semua telah melakukan vaksinasi," tambah Febri

Lanjut Febri, meski tempat ia berdagang di SGC terlihat mewah, tetapi ia merupakan pelaku UMKM yang butuh bantuan.

"Selama satu bulan PPKM ini, kami belum pernah sama sekali tersentuh bantuan sosial, kami sangat mengharapkan itu," ucap Febri.

Salah satu pedagang di pasar SGC Cikarang tersebut, ikut bersuara di hari aksi protes tersebut, ia adalah Simon Perjuangan Lumbunraja (24).

Menuyrut Simon (pedagang sepatu) yang sudah dua tahun berjualan di SGC Cikarang, selama satu bulan, telah mengalami penurunan omset 20 hingga 30 persen.

Ia membuka lapak sepatunya sebelumnya pada pukul 09.00 Pagi hingga 22.00 malam, tetapi ketika ada Covid-19, ia membuka pukul 10.00 dan tutup pukul 17.00 Sore.

Berita Terkait

News Update