Gawat, Satgas Akui Dalam Minggu ini Angka Kematian Covid-19 Indonesia Tertinggi di Dunia

Rabu 11 Agu 2021, 01:59 WIB
Prof. Wiku Adisasmito: Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mengalami lonjakan drastis, tembus 2.000 orang. (Foto/doksatgascovid-19)

Prof. Wiku Adisasmito: Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mengalami lonjakan drastis, tembus 2.000 orang. (Foto/doksatgascovid-19)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengungkapkan, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia tertinggi di dunia dalam minggu ini.

"Pada minggu ini angka kematian di Indonesia sebesar 2,92 persen atau hampir mendekati 3 persen," kata Wiku dalam keterangannya di Graha BNPB Jakarta, Selasa sore 10 Agustus 2021 yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Ia menambahkan sebagai gambaran angka kematian akibat Covid-19 tingkat dunia adalah sebesar 2,12 persen.

Seperti diketahui, pada Selasa 10 Agustus 2021, Satgas mengumumkan angka kematian akibat Covid-19 mengalami lonjakan drastis yang tembus 2.000 orang.

Masih dengan Wiku, lima provinsi yang menyumbangkan angka kematian tertinggi adalah Riau, Sumatera Utara, Sumatera selatan, Bangka Belitung dan Jawa Tengah.

Oleh karena itu, Pemerintah Daerah (Pemda) selain fokus pada penurunan kasus aktif, juga fokus pada penurunan kematian di masa  perpanjangan penerapan PPKM.

Kenaikan angka kematian yang telah berlangsung berturut-turut ini tentunya menjadi kehilangan besar bagi bangsa Indonesia karena dalam bulan Juli  saja kita telah kehilangan 24.496 nyawa dengan rata-tata kematian di atas 1.000 orang.

Sebab itu, Wiku memohon kepada seluruh Pemda untuk bersungguh-sungguh memberikan upaya terbaiknya dalam menekan angka kematian ini, dengan terus memantau ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, ketersediaan obat-obatan, ventilator dan alat kesehatan lainnya di setiap rujukan rumah sakit di wilayahnya. Koordinasi dengan pusat apabila membutuhkan kedaruratan.

Ia mengutarakan dengan angka keterisian tempat tidur di rumah sakit (Bed Occupancy Rate /BOR) di ruang isolasi yang terus menunjukan penurunan dalam minggu ini.

Dimana angka BOR tingkat nasional yang mencapai 54,35  persen, seharusnya angka kematian dapat ditekan semaksimal mungkin, karena orang yang membutuhkan perawatan rumah sakit menunjukkan penurunan.

"Pemda perlu memperhatikan masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Ini  terus dipantau melalui RT dan RW yang dikoordinasikan melalui posko atau Satgas di daerah setempat," pintanya.

Berita Terkait
News Update