Sebetulnya Bini Lebih Cantik, kok, Ngudak-Udak Bini Orang?

Selasa 10 Agu 2021, 07:30 WIB
Sebetulnya Bini Lebih Cantik, kok, Ngudak-Udak Bini Orang? (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

Sebetulnya Bini Lebih Cantik, kok, Ngudak-Udak Bini Orang? (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

Sebenarnya istri Waluyo, 41, lebih cakep ketimbang istri Kamirun, 37. Tapi karena “rumput tetangga” itu terasa lebih hijau, Waluyo masih juga ngudak-udak bini tetangga. Masalahnya, Wantinem, 32, tidak menanggapi, sehingga dia ngadu ke suami. Waluyo pun dihajar Kamirun sampai pingsan.

Ungkapan lama mengatakan, rumput tetangga terasa lebih hijau ketimbang rumput sendiri di rumah. Masalahnya, bini tetangga itu kan hanya melihat belaka, belum pernah nyobain sekalipun. Sedangkan bini sendiri, meski cantiknya seperti pemain sinetron sejuta episode, suami sudah hafal sampai gang-gangnya sekalian. Karenanya tak ada tantangan lagi. Apapun suami punya titah, istri langsung mlumah!

Begitulah kira-kira kelakuan Waluyo, warga Tambakrejo, Cilacap Selatan. Pemilik toko HP ini asal melihat Ny.  Wantinem bini Kamirun, matanya langsung melotot. Padahal Wantinem ini tak secantik istrinya di rumah. Dia hanya menang lebih muda dan bodinya sungguh sekel nan cemekel. Dan Waluyo punya obsesi, kapan-kapan bisa ikut nyekel (memegang).

Memangnya burung merpati di pasar? Asal naksir bisa langsung main pegang, buka sayapanya, bagaimana kelembutan bulunya, seperti apa pula wangkong (tulang belakang dekat ekor) dan jenis matanya. Begitu cocok langsung bisa dibayar. Nggak bisa begitu Cak Lontong!

Semua itu harus pakai lobi-lobi politik dan pendekatan personal, tak bisa waton nyreguduk. Bila cara aproachnya jago, yang milik orang bisa laksana punya sendiri. Apa maunya kita dianya pasrah, pokoknya minak jinggo: miring penak njengking ya mangga.

Tapi Waluyo tak mau capek-capek seperti itu, pokoknya Cilacap tembak langsung! Misalnya, ketika papasan di gang, tangannya iseng banget langsung nowel pinggang atau pantat Wantinem. Jika sononya ada rasa, tentu rasanya endah banget buat dianya. Padahal tidak, karenanya Wantinem jadi kaget dan ngumpat-ngumpat, “Sembothongan (kurang ajar).....!” kata Wantinem.

Sekali dua kali didiamkan saja, artinya tak lapor ke suami. Tapi karena Waluyo terus ngudak-udak dirinya jika ketemu di tempat sepi, akhirnya dia mengadu ke suami. Wantinem bilang bahwa Waluyo suka colak-colek, kayak kondektur bis Cilacap-Purwokerto lewat Korea!

Tentu saja Kamirun marah sekali, ingin rasanya nendang kepala Waluyo seperti bola ditendang pemain Kamerun. Dia buru-buru mencari ke rumahnya. Karena tak ada langsung saja disusul ke toko HP tempatnya berjualan di Jl. Brigjen Katamso, Sidonegara. Tanpa ba bi bu lagi Waluyo langsung ditonjok berulangkali sampai terjajar pingsan. “Bini sendiri lebih cakep, masih ganggu bini orang,” kata Kamirun sambil ngeloyor pergi.

Waluyo ditolong tetangga kios, dan dilarikan ke RS terdekat. Sedangkan keluarganya lalu melaporkan ke Polsek. Dalam pemeriksaan Kamirun mengakui segala perbuatannya. Tapi dia memang emosi, karena bininya dicolek-colek seenaknya.

Kalau Wantinem seneng, dicolek pasti malah merem melek. (GTS)

News Update