Pemindahan Napi Hanya Formalitas, Harusnya Ditjen PAS Evaluasi Pengawasan

Selasa 10 Agu 2021, 10:12 WIB
Pengamat Kebijakan Lembaga, Universitas Indonesia, Arthur Josias Simon Runturambi. (ist)

Pengamat Kebijakan Lembaga, Universitas Indonesia, Arthur Josias Simon Runturambi. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  - Pemindahan narapidana narkoba ke Lapas Nusakambangan yang dilakukan jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) dinilai hanya sebatas formalitas saja.

Pasalnya, dari hasil ungkap kasus jajaran Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri, masih terus menemukan pengedar narkoba yang dikendalikan bandar yang mendekam di balik jeruji besi.

"Kebanyakan Pemindahan narapidana kasus narkoba ini hanya sebatas SOP saja. Kasus narkoba karakteristiknya itu berbeda ada pada bandar. Sama saja pindahin kenyamanan dari satu lokasi ke Nusakambangan," kata Pengamat Kebijakan Lembaga, Universitas Indonesia, Arthur Josias Simon Runturambi saat dibubungi, Selasa (10/8).

Menurutnya, persoalan itu masih tetap terjadi lantaran dipengaruhi budaya kerja petugas.

Oleh sebab itu, ia meminta lembaga yang dipimpinan Reinhard Silitonga harus ada pembaharuan kebijakan dalam pengelolaan di dalam Lapas maupun rutan.

"Beredarnya barang-barang yang dilarang di dalam Lapas seperti telepon genggam kaitannya dengan aktor dan konteksnya dan ini menjadi perhatian khusus," ujarnya.

Ditambahkan Arthur, keterlibatan napi dan oknum tidak terlepas dari kelonggaran aturan di setiap masing-masing Lapas.

Akibatnya, wajar saja jika hal tersebut dimanfaatkan para bandar nakorba untuk mengendalikan bisnisnya dari dalam jeruji besi.

"Di dalam Lapas sendiri tidak ada kepastian. Bagaimana cara membedakan antara bandar dan penyalahguna. Kita masuk ke Lapas tidak tahu mana bandar mana penyalahguna. Itu yang kemudian potensinya sangat besar sekali," terangnya.

Untuk itu, melihat efektif atau tidaknya pemindahan narapidana narkoba harus dilihat dari cara bagaimana petugas membedakan status bandar dengan penyalahguna.

Sebab, bagaimana pun kasus narkoba erat hubungannya dengan bandar selaku  pengendali.

News Update