ADVERTISEMENT

Olimpiade Tokyo 2020 di Masa Pandemi Covid-19 Mampu Mengubah Peta Kekuatan Negara Peserta, Begini Potretnya!

Selasa, 10 Agustus 2021 15:40 WIB

Share
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari. (Foto: NOC Indonesia)
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari. (Foto: NOC Indonesia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari menilai peta persaingan negara peserta di Olimpiade Tokyo 2020 mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang terjadi selama masa pandemi Covid-19.

Seperti Indonesia yang menempati posisi 55 di klasemen akhir porelahan medali dengan koleksi 5 medali, di antaranya 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu.

Jika dilihat secara ranking, posisi Indonesia turun 9 peringkat dibanding Olimpiade 2016 Rio de Janeiro kala Indonesia mendapatkan 1 medali emas dan 2 perak.

Olimpiade masa Covid-19 saat ini membuat peta persaingan berubah. Okto menjelaskan, sebanyak 93 (45,15%) negara dari 206 peserta yang berhasil memperoleh medali. Artinya, ada peningkatan 7 negara (3,6%) dibanding Olimpiade Rio.

Selain itu, dijelaskan Okto, ada 17 negara yang mendapatkan lompatan tajam dari Olimpide Rio. Seperti, Norwegia yang menempati ranking 20 di Tokyo dibanding sebelumnya 74 di Rio. Ada juga, Bułgaria (30 di Tokyo, 66 di Rio) dan Chinese Taipe (34 di Tokyo, 50 di Rio).

Bahkan ada juga negara-negara yang sebelumnya tanpa medali di Rio, tetapi kini menempati posisi tengah, seperti Uganda (36), Ekuador (38), dan Hong Kong (49).

“Tapi ada juga yang mengalami penurunan, seperti Argentina yang sebelumnya menempati ranking 27 di Rio kini berada di peringkat 72. Kazakhstan yang di Rio 22 kini di posisi 83, Kolombia di Rio 23 kini menempati 66, Bahrain sebelumnya 48 di Tokyo hanya mampu berada di ranking 77, Afrika Selatan dari posisi 30 di Rio kini di Tokyo Rank 52, Ethiopia yang di Rio berada dua ranking di atas Indonesia, kini di urutan 56. Begitu juga Thailand yang di Rio 35 kini 52, berada di bawah Indonesia,” kata Okto, dalam keterangan pers, Senin (09/08/2021).

“Filipina dengan hasil 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Itu sebenarnya juga memiliki target 3 emas di Olimpiade Tokyo," tambahnya.

Terlepas dari itu, tambah Okto, hasil Olimpiade Tokyo menjadi pembelajaran berharga bagi Indonesia. Untuk itu, ia meminta izin kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali untuk bisa mengawal proses kualifikasi Olimpiade 2024 Paris.

Terlebih, tiga dari enam atlet peraih medali di Tokyo berusia kurang atau telah menginjak 23 tahun. Mereka, kata Okto, berpotensi tampil di Paris.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT