Terlepas kesalahannya, Mir menilai, jika performa Suzuki kali ini bukan dilatarbelakangi oleh keberuntungan semata.
Ia menilai, jika peran para insinyur Suzuki di Jepang sangat efektif kali ini.
Terbukti, perangkat Ride Height Device yang dikembangkan di Jepang berhasil membuat kecepatan Suzuki melejit.
Kata Mir, perangkat ini bahkan baru prototipe. Artinya, masih butuh pengembangan secara mendalam bagaimana perangkat digunakan dan berefek pada kecepatan motor.
"Perangkat ini tak lebih unggul dibandingkan dengan tim lain. Kita semua sama sekarang, berada di posisi yang sama dengan tim lain," ujar Mir.
Mir bilang, bahwa Suzuki masih butuh pengembangan, karena ia menilai masih ada celah untuk peningkatan perangkat tersebut.
"Sekarang kami harus terus meningkatkan perangkat ini, sebab ini baru protipe pertama dan masih bisa ditingkatkan, karena ada margin di sana," tambahnya.
Suzuki jadi tim terakhir yang menggunakan perangkat ini, di mana Ducati, Honda, Yamaha, Aprilia dan KTM, lebih dulu menggunakannya.
"Makanya, kami perlu mengerjakan detail motornya ketika evolusi kedua ada di sini, lalu yang ketiga," lanjut Mir, dikutip dari Crash.net.
"Sebab, tim lain telah menggunakan perangkat ini dalam waktu lama.
"Sehingga, kami masih perlu butuh banyak data. Tapi, setelah balapan di sini, merupakan informasi data yang bagus bagi kami," tandas Mir. DIMS