SUDAH pernah lihat uang dua triliun? Nggak bisa terbayang, itu uang kayak apa tampang atau penampakannya. Segudangkah, segunungkah, se kontainerkah? Pokoknya nggak kebayanglah.
“Apakah Bapak Ibu sudah kebayang?” Tanya sahabat Bang Jalil dari jarak jauh.
“Lah, ngapain juga ngitung duit yang nggak jelas, Pak?” kata istri Bang Jalil.
Bang Jalil tersenyum kecut. Seminggu belakangan ini dia juga lagi berpikir keras, kayak apa sih banyaknya itu uang kalau cair jadi uang tunai? Wah, dia nggak bisa ngebayangin deh. Sepanjang hidupnya belum pernah melihat uang sebanyak itu sih. Ya, paling kalau ada tayangan di televisi, tampak uang kertas yang lagi ditata oleh pegawai bank? Ya, cuma dalam gambarlah.
“Sudah Bapak nggak usah mikirin duit orang, yang nggak jelas ada apa nggak. Sekarang, kita juga seharusnya bergerak membantu dana untuk penaggulangan covid?” kata sang istri.
“Tapi uang dari mana,Bu?” Tanya Bang Jalil.
“Bapak nggak dengar itu ada pengusaha warteg yang juga nyumbang dua T,” kata sang istri.
Waduh, Bang Jalil bengong. Kayaknya dia ketinggalan berita tuh dari sang istri.
“Hebat juga itu warteg?” puji Bang Jalil, sambil berpikir jangan-jangan nanti hanya hoaks. Nyumbang, tapi bohong?
“ Ini benar,Pak. Tapi, nggak usah kaget. Dua T itu artinya, nasi campur lauk dua telor. Atau tahu tempe!” kata sang istri, sambil menyebutkan nasi campur lauk dua T itu dibagikan bagi orang yang membutuhkan, mereka yang lagi isoman, tukang ojek, tukang becak. Ya, pokoknya buat mereka yang kesusahan sepanjang pandemi.
“Bagus itu, sedikit atau kecil tapi bisa langsung dinikmati orang yang kesusahan. Bayangkan saja kalau semua warteg bersatu, kayaknya lebih dari dua T,” kata sahabat.