ADVERTISEMENT

Temuan Plastik Berisi Bensin, Polisi Mulai Menyelidiki Penyebab Kebakaran Maut Tangerang

Senin, 9 Agustus 2021 11:17 WIB

Share
Bengkel motor yang hangus terbakar di Tangerang dan menyebabkan 3 orang meninggal dunia. (Foto/ridsha)
Bengkel motor yang hangus terbakar di Tangerang dan menyebabkan 3 orang meninggal dunia. (Foto/ridsha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Temui kejanggalan, Polisi mulai menyelidiki kasus kebakaran maut yang membakar sebuah bengkel di kawasan Jalan Cemara Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. 

Pasalnya dalam penyelidikan tersebut petugas menemukan adanya plastik berisi bensin. 

Diketahui sebelumnya, kebakaran ruko menyebabkan 3 orang penghuni tewas mengenaskan. Kebakaran tersebut terjadi Jumat 6 Agustus 2021 lalu. 

Dalam kebakaran tersebut setidaknya pemilik Edi Syahputra (63), Lilis Taslim sang isteri (54) dan Lionardi (35) tewas karena menghirup asap kebakaran.

Sementara dua anaknya lagi berhasil diselamatkan dan kini mendapat perawatan di Rumah sakit Hermina, Tangerang. 

Kapolsek Jatiuwung, Kompol Zazali Hariyono mengatakan jajaran Polsek Jatiuwung menemukan kantong plastik berisi bensin di bengkel.

Penyelidik pun mengembangkan kasus ini kepada dugaan adanya unsur kesengajaan pada kebakaran yang menewaskan dua orang tua dan seorang anaknya itu.

"Bukan kantong plastik bekas berisi bensin, tapi kantong plastik berisi bensin. Kan ada apa, kami sebagai anggota Polisi mengusutnya terhadap dugaan lain," tuturnya, Senin 9 Agustus 2021.

Namun menurut Zazali, kantong plastik berisi bensin ditemukan di lantai satu ruko tersebut, lokasi sumber kebakaran yang dijadikan tempat usaha bengkel. 

Penemuan tersebut semakin menjadikan kecurigaan polisi karena keseharian, bengkel tersebut tidak menjual bensin eceran. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT