JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Belum lama ini beredar klaim dari seorang kakek tua berusia 121 tahun yang mengenakan mahkota emas dikepalanya mengatakan bahwa ada dua jurus jitu hempaskan wabah Covid-19, yakni dengan cara meminum wedang kencur dan juga memasang janur kuning di depan rumah.
Klaim kakek tersebut sontak menjadi viral di media sosial, terlebih dia mengklaim bahwa wabah Covid-19 juga akan lenyap dari Indonesia setelah malam satu suro terlewat nantinya.
Belum selesai dengan klain wedang kencur dan janur kuning, kini beredar lagi kabar bahwa 7 macam sayuran yang terkandung dalam sayur lodeh diklaim mampu menjadi obat untuk atasi penyakit yang berasal dari virus Corona.
Hal tersebut diyakini sebagai tradisi masyarakat Jawa Tengah dengan sebutan ‘pagebluk’ atau masa tolak bala dan disarankan untuk mengkonsumsi sayur lodeh dengan 7 jenis macam sayuran.
Dalam bahasa jawa, angka tujuh diartikan sebagai ‘pitu’ atau ‘pitulungan’ yang artinya memohon bantuan.
Sedangkan 7 jenis sayuran yang dimaksud ada kluwih, labu parang, kacang panjang, daun melinjo, terong, kulit buah melinjo dan tempe. Karena menggunakan 7 macam sayur jadi masyarakat Jawa menyebutnya sebagai sayur tujuh rupa.
Masyarakat Jawa biasanya memasak sayur lodeh, lalu memakannya secara bersama-sama dengan harapan dapat menangkal suatu wabah ataupun musibah. Konon katanya setiap sayuran yang terkandung dalam sayur lodeh mempunyai arti dan makna tersendiri.
Seorang pengguna akun Twitter bernama @kamto_adi dalam unggahannya pada Selasa (24/3/2020) lalu memaparkan setiap makna yang terkandung dalam masing-masing ketujuh sayuran tersebut.
Berikut makna dan artinya:
Kluwih: Kluwargo luwihono anggone gulowentah gatekne (Keluarga harus lebih diurusi dan diperhatikan)
Cang Gleyor (Kacang Panjang): Cancangen awakmu ojo lungo-lungo (Ikatlah dirimu jangan pergi-pergi)
Terong: Terusno anggone olehe manembah Gusti ojo datnyeng (Lanjutkan beribadah kepada yang maha kuasa, jangan kalau butuh saja)
Kulit Melinjo: Ojo mung ngerti njobone, ning kudu ngerti njerone babakan pagebluk (Jangan hanya lihat dari luar, tetapi harus mengetahui yang ada di dalam bencana)
Waluh (labu): Uwalono ilangono ngeluh gersulo (Hilangkan sifat mengeluh)
Godong so (daun melinjo): Temenono olehe dedepe nyuwun pitulungane Gusti Allah (Berkumpulah dengan orang-orang yang saleh dan orang pintar)
Tempe: Temenono olehe dedepe nyuwun pitulungane Gusti Allah (Yakinlah dalam memohon pertolongan sang pencipta)

Lantas apakah memakan sayur lodeh memang benar-benar akan memberantas sebuah wabah atau musibah? Semua tergantung ke dalam kepercayaan dan keyakinan masing-masing masyarakat di Indonesia. (cr03)