JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ketua Lembaga Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Prof. dr Edy Dharmana Msc Phd mengklaim bahwa mengkonsumsi ramuan herbal tolak angin cair secara langsung dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia.
Uji khasiat dari ramuan herbal milik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk itu sudah dilakukan sejak tahun 2007 lalu dan hasilnya memang bisa membentuk daya tahan tubuh.
Prof. dr Edy mengatakan bahwa ia merasakan adanya daya tahan tubuh yang meningkat setelah meminum tolak angin cair.
Tolak angin diyakini bisa menambahkan sel T (sel darah putih) yang mampu meningkatkan fungsi fagositosis makrofag.
"Sel T sangat penting untuk ketahanan tubuh terhadap penyakit," ujar Prof. dr Edi sebagaimana dikutip poskota.co.id dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (27/7/2020) lalu.
Sel T memang menunjukkan sebuah bukti dalam melawan serangan virus, termasuk Covid-19. Hal itu diungkapkan langsung dalam sebuah studi baru yang dilakukan sekelompok ilmuwan di La Jolla Institute for Immunology (LJI).
Bagaimana Sel T bisa melawan virus? yakni dengan membuat penyerangan dari berbagai bagian virus termasuk mencegah sel inang saat menginfeksi tubuh.
Prof. dr Edi mengimbau masyarakat Indonesia bisa mengkonsumsi tolak angin cari satu hari dua kali untuk dapat membentuk Sel T di dalam tubuh.
Meski begitu, tetap saja Prof. dr Edi menyarankan masayrakay untuk tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) yang berlaku seperti mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman.
“Dulu saya sering infeksi tenggorokan kronis atau faringitis dan sering meriang. Saya minum Tolak Angin dan juga permen Tolak Angin. Hasilnya sembuh dan faringitis saya jarang kambuh,” tutur Prf. dr Edi.
Sementara itu, melansir informasi dari situs Halodoc, Kepala Departemen Biologi Texas A&M University-Texarkana Ben Neuman memaparkan bahwa respon sel T berperan penting dalam menghadapi virus corona.
Dari hasil pemeriksaan darah orang yang selamat dari infeksi virus corona menunjukkan adanya respon sel pembunuh T yang sangat baik dan mereka yang tidak mampu bertahan pada umumnya tidak menghasilkan respon sel pembunuh T yang baik. (cr03)