Kini kemerdekaan telah diperoleh. Kemenangan Apriyani dan Greysia adalah hadiah terbaik bagi kemerdekaan Indonesia yang ke-76.
Namun, persoalannya tidak berhenti hanya pada eforia kemenangan. Di atas segalanya, sudah selayaknya agar mentalitas juara tersebut terus dibangun.
Tidak hanya sebagai juara dunia dalam olah raga badminton, namun bagaimana Indonesia kembali merancang seluruh strategi nasionalnya agar dapat menjadi pemimpin di antara bangsa-bangsa, baik dalam bidang politik, ekonomi, kebudayaan, termasuk dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di situlah pekerjaan rumah kita. Bagaikan Korea Selatan yang memerlukan waktu belasan tahun hanya agar K-Pop mendunia; dan Jepang memerlukan 30 tahunan untuk meletakkan dasar modernitas Jepang, maka Indonesia pun harus meletakkan arah kemajuan dalam persepktif jangka panjang.
Di sinilah konsepsi kemajuan Indonesia perlu disusun dalam kerangka pola pembangunan semesta dan berencana sebagai pedoman strategis terhadap haluan pembangunan bagi masa depan Indonesia.
Dalam pola pembangunan ini, sama halnya dengan olah raga, pelaksanaanya juga memerlukan mental disiplin, mental juara, dan mental kepemimpinan agar Indonesia benar-benar hadir sebagai Bangsa Juara!!