JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Barcelona Joan Laporta telah angkat bicara terkait kepergian Lionel Messi dari tim raksasa Spanyol itu.
Laporta menyampaikan konferensi pers pada hari Jumat untuk menjelaskan alasan di balik keluarnya Lionel Messi dari Camp Nou.
Meskipun kontrak telah ditandatangani selama berminggu-minggu, klub akhirnya mengkonfirmasi pada hari Kamis, 5 Agustus, bahwa pembaruan kontrak pemain menjadi tidak mungkin untuk diselesaikan dan bahwa waktu pemain Argentina itu di klub telah berakhir.
Laporta langsung membeberkan, keuangan klub sangat buruk, bahkan tagihan gaji pemain mencapai 110 persen. Laporta mengungkap situasi mengerikan di dalam klub, manajemen salah urus.dan angka-angka keuangan buruk.
"Angka klub mengkhawatirkan," kata Laporta. "Kami telah mewarisi situasi bencana dan tagihan gaji 110 persen dari total pendapatan.
“Manajemen klub sangat buruk. Kami tidak memiliki margin untuk bermanuver dengan gaji. Kami harus mematuhi Financial Fair Play. Kami tahu peraturan dan kami tidak memiliki margin.
"Angka-angkanya lebih buruk dari apa yang telah diberitahukan kepada kami dan apa yang telah kami prediksi berdasarkan angka resmi."
Laporta juga menuding LaLiga, yang menurutnya harusnya lebih fleksibel, dan juga mengkritik kesepakatan yang diumumkan baru-baru ini dengan CVC (selaku pemasok dana hyang baru bagi La Liga).
Pada akhirnya Barca menolak pinjaman dari CVC karena merasa dirugikan untuk jangka panjang, sehingga karena tidak jadi meminjam ke CVC tidak bisa mengontrak Messi..
“Kami berharap LaLiga lebih fleksibel,” jelas Laporta. "Tapi kami mendapat tekanan karena klub lain ingin aturan dipatuhi, yang kami tahu dan hormati"
“Kami tidak dapat menggadaikan hak televisi setengah abad untuk mematuhi Financial Fair Play. Saya tidak mau melakukan itu. Kami memiliki klub dengan sejarah 122 tahun dan itu di atas pemain mana pun, bahkan pemain terhebat di dunia.