ADVERTISEMENT

Hati-Hati! Peneliti Asal Wuhan China Beberkan Fakta Akan Muncul Varian Covid-19 yang Lebih Ganas dan Mematikan Bagi Manusia

Sabtu, 7 Agustus 2021 19:36 WIB

Share
Peneliti Asal Wuhan China Beberkan Fakta Akan Muncul Varian Covid-19 yang Lebih Ganas dan Mematikan
Peneliti Asal Wuhan China Beberkan Fakta Akan Muncul Varian Covid-19 yang Lebih Ganas dan Mematikan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

CHINA, POSKOTA.CO.ID – Berita tak baik datang dari seorang peneliti dan ahli virologi di Wuhan, China yakni Shi Zengli yang mengatakan bahwa virus yang menyebabkan Covid-19 masih akan terus bernutasi sehungga memunculkan banyaknya varian baru yang lebih ganas dan mematikan.

Hingga saat ini sejumlah negara masih belum bisa terlepas dari belenggu Covid-19, sejak Desember 2019 kasus virus ini terus meningkat dan terus menyebabkan kematian bagi manusia.

Bahkan kini di Indonesia lonjakan kasus dan kematian terus bertambah akibat datangnya Covid-19 varian Delta karena varian tersebut memiliki daya tular yang jauh lebih cepat daripada Covid-19 biasa.

Langak yang dilakukan pemerintah Indonesia demi menekan angka penularan dan juga kematian yakni menerapkan kebijakan PPKM Jawa-Bali sejak awal bulan Juli 2021 sampai dengan awal Agustus 2021 ini.

Varian-varian virus Covid-19 ini yang menjadi masalah besar bagi negara yang ada di dunia, bahkan kabar buruk juga disampaikan oleh Shi Fengli bahwa akan muncul sebuah mutan Covid-19 yang baru bisa membunuh lebih dari sepertiga orang yang terinfeksi.

"Seiring dengan jumlah kasus yang terus membesar, hal ini memberi kesempatan bagi virus corona untuk bermutasi. Varian baru akan terus muncul," kata Shi Zengli dikutip poskota.co.id dari laman Daily Mirror yang melansir artikel media China, People's Daily. 

Selain itu, dalam sebuah dokumen yang dirilis oleh kelompok penasihat ilmiah yakni Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE) menyatakan jika varian Covid-19 yang baru nantinya bisa sama atau lebih berbahaya dari Sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS) yang merupakan penyakit pernapasan menular dan terkadang fatal.

Varian baru itu diprediksi bisa membunuh sebanyak 35 persen dari para pasien yang sudah terinfeksi.

Meskipun sempat mendapat tuduhan bahwa Covid-19 dibuat dan berasal dari labolatorium Wuhan, China tetapi Shi Zengli membantah tuduhan itu karena lab miliknya tidak pernah mencoba eksperimen dari sebuah virus.

"Laboratorium saya tidak pernah bekerja melakukan eksperimen untuk meningkatkan virulensi virus," tuturnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT