ADVERTISEMENT

Warga Penerima Beras Busuk Rama-ramai Lancarkan Aduan ke DPRD Lebak, Wakil Ketua Komisi III: Kami Siap Dengarkan Suara Rakyat!

Jumat, 6 Agustus 2021 13:54 WIB

Share
Pemeriksaan beras busuk di Desa Lebak Parahiang. (foto: humas Desa Lebak Parahiang)
Pemeriksaan beras busuk di Desa Lebak Parahiang. (foto: humas Desa Lebak Parahiang)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Warga Desa Lebak Parahiang mengadu kepada DPRD Lebak terkait penerimaan beras busuk program Bantuan Sosial (Bansos) dampak PPKM Darurat yang mereka terima.

Tepat pada hari ini, Jumat (6/9/2021) warga Desa Lebak Parahiang akan menggeruduk Komisi III DPRD Lebak untuk mengadu beras yang diterimanya dalam kondisi menguning dan berbau busuk.

"Ya hari ini kita (Komisi III DPRD Lebak,-red) akan terima aduan dari warga Lebak Parahiang soal beras busuk itu," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Lebak Acep Dimyati saat dihubungi poskota.co.id.

Acep mengatakan, pihaknya akan siap untuk mendengarkan suara rakyat khususnya mereka yang menerima bantuan beras busuk khusus warga terdampak PPKM Darurat itu.

"Masyarakat sendiri saat masa penerapan PPKM darurat, dan juga Pandemi Covid-19 ini sangatlah membutuhkan bantuan karena dampak dari PPKM dan Pandemi itu. Namun, bantuan yang dikirimkan kemarin malahan beras busuk, yang tidak layak konsumsi," ucapnya.

Ia mengaku sangat menyayangkan kinerja dari perum Bulog Subdirve Lebak-Pandeglang yang telah mendistribusikan beras busuk ditengah kondisi yang sulit seperti ini.

"Yang jelas saya sangat menyayangkan terkait kondisi beras bantuan yang sangat tidak layak konsumsi. Bulog wilayah lebak pandeglang sepertinya tidak punya standar kerja yang jelas," tambahnya.

Pihaknya pun dalam jangka waktu dekat berencana untuk memanggil pihak Perum Bulog atas kisrus beras busuk itu.

Diberitakan sebelumnya, 7 warga Desa Lebak Parahiang mendatangi kantor Desa, mereka datang sambil membawa beras bantuan yang sebelummya mereka terima. Beras itu dikembalikan kepada pihak Desa, karena beras itu telah berwarna kuning, membatu dan sudah berbau busuk. (Kontributor Banten/Yusuf Permana)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT