Misteri Sumbangan Rp2 Triliun Keluarga Akidi Tio, Semua Pihak Diminta Legowo

Jumat 06 Agu 2021, 14:52 WIB
Koordinator Relawan Jokowi, Negeriku Indonesia Jaya (Ninja), C Suhadi. (foto: dok. pribadi)

Koordinator Relawan Jokowi, Negeriku Indonesia Jaya (Ninja), C Suhadi. (foto: dok. pribadi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Berita donasi atau sumbangan dari keluarga Akidi Tio sebesar Rp2 triliun (Rp2 T) membikin geger masyarakat Palembang atau Sumatera Selatan bahkan Indonesia, karena dana yang menjadi sumber sumbangan telah diserahkan secara simbolis ke Kapolda Sumsel yang disaksikan Gubernur Sumsel, Danrem serta dokter Pribadi Keluarga Akidi Tio.

Praktisi hukum C Suhadi MH menyebut, ternyata dana masih sebatas wacana dan bermasalah serta yang membikin banyak orang bertanya-tanya kaitan sumber uang sebagai obyek sumbangan masih misterius keberadaannya, apakah di Singapura atau di Indonesia.

“Terakhir beredar BG (bilyet giro) dari Bank Mandiri, tanggal 2 Agustus 2021 dengan nominal sebesar Rp2 triliun, atas nama Heni Krisnowati, bukan atas nama Heriyanti sebagai orang yang memberi hibah, ini ganjil,” kata C Suhadi, yang juga Koordinator Relawan Jokowi, Negeriku Indonesia Jaya (Ninja), Jumat (6/8/2021).

Demikian juga pada penulisan kata triliun ditulis triun dan tentunya dalam tradisi perbankan penulisan tersebut oleh lembaga perbankan pastinya akan ditolak atau tidak dibenarkan, karena seharusnya penulisan baik huruf huruf maupun bilangan tidak boleh salah dan apabila ada kesalahan maka seyogyanya bank penerima akan menolak.

C Suhadi menambahkan, ramainya pembicaraan hibah yang dikonotasikan pada sumbangan, bukan pada donasinya akan tetapi angka rupiah yang akan disumbangkan.

“Karena selain fantastis angkanya, juga sumbangan ini kalau benar terealisasi maka donasi atau sumbangan termasuk terbesar di dunia,” katanya.

Bandingkan Yayasan Bill Gates dan Melinda Gate memberikan sumbangan sebesar 10 juta dolar  Amerika Serikat (AS) atau Rp137,2 miliar.

Demikian juga dengan Jack Ma pendiri Alibaba menjanjikan akan memberi sumbangan dalam bentuk mengembangkan vaksin coronavirus melalui Jack Ma Foundation dengan nilai 14 juta dolar AS atau 100 juta yuan atau setara dengan Rp192,1 miliar.

“Dengan melihat dari perbandingan maka dapat diambil kesimpulan sumbangan tersebut sangat fantastis dari segi jumlah. Jumlah yang fantastis itu hanya dalam bentuk tulisan atau angka dan sampai sekarang baru akan diberikan tanpa masyarakat tahu tentang itu. Harusnya pada saat merilis Polda Sumsel sudah harus memberi kejelasan bahwa uang itu belum diberikan,” ujar C Suhadi.

Baru-baru ini PPATK juga telah merilis berita berkaitan adanya dana Rp2 Triliun, dan dari penelesuran dana itu diduga fiktif alias bodong.

Sehingga dengan begitu terjawab sudah bahwa dana tersimpan di Singapura dan atau di Bank Mandiri itu adalah tidak benar.

Berita Terkait

Dua T: 2 Telor Tahu Tempe!

Selasa 10 Agu 2021, 06:30 WIB
undefined

News Update