JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Beredar kabar jika obat Azithromycin bisa obati gejala Covid-19 pada pasien.
Untuk diketahui, Azithromycin merupakan jenis antibiotik yang kabarnya mampu menangani Covid-19.
Menanggapi kehebohan Azithromyci, dr. Tirta memberikan penjelasan mengenai kegunaan dari obat Azithromycin.
Menurut dr. Tirta, Azithromycin tidak direkomendasikan untuk penanganan virus Covid-19, karena termasuk dalam golongan antibiotik untuk menangani bakteri, bukan virus.
“Azithromycin, antibiotik tidak direkomendasikan untuk penanganan Covid-19. Akibatnya apa? Bukan mematikan atau interaksi obat,” kata dr. Tirta, dikutip poskota.co.id dari kanal YouTube Tirta PengPengPeng.
“Simpel jawabannya, karena Azithromycin adalah antibiotik untuk melawan bakteri, yang kita lawan virus,” jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa antibiotik tidak bisa diberikan secara sembarangan, karena akan sangat berbahaya.
“Untuk pemberian obat, prinsipnya adalah tepat guna, tepat dosis, tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat cara pemakaian,” jelas dr. Tirta.
Maka dari itu, dr. Tirta menganggap penggunaan Azithromycin untuk menangani virus Covid-19 tidaklah tepat guna, karena antibiotik bersifat menangani bakteri, bukan virus.
Menurutnya, jika dosis antibiotik tidak dihabiskan, bakteri justru akan beradaptasi dalam tubuh, sehingga menjadi kebal terhadap antibiotik dan bisa berakibat fatal.
“Bahaya banget. Multi drug resistant itu berbahaya sekali. Jadi pemberian antibiotik itu harus habis,” tegasnya.
Di sisi lain, dr Tirta juga membawa kabar baik bagi para penerima vaksin Sinovac.
Dalam unggahan terbaru di akun Instagramnya, dr Tirta mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada penelitian terbaru terkait vaksin Sinovac.
Vaksin Sinovac merupakan jenis vaksin yang mayoritas disuntikkan kepada masyarakat Indonesia tetapi vaksin ini juga banyak dikabarkan kurang efektif dalam menangkal serangan Covid-19.
Akan tetapi sekarang dr Tirta membagikan kabar yang pasti akan senang didengar bagi para penerima vaksin yang diprouksi oleh China ini.
Dokter bernama lengkap Tirta Mandira Hudhi itu menyampaikan informasi yang bersumber dari penelitian Chili dan dari penelitian itu disebutkan bahwa bagi penerima vaksin Sinovac berdosis lengkap (dua) sebanyak87,5 persen bisa mencegah penderita Covid-19 dirawat di Rumah Sakit.
Lebih lanjut, dokter berusia 30 tahun itu mengungkapkan bahwa tingkat persentase vaksin Sinovac untuk mencegah kematian saat ini mencapai 86,3 persen.
“Good news untuk Indonesia yg dominan memakai Sinovac. Penelitian dilakukan di 10.2 juta orng di chilli,” tulis dr Tirta di salah satu postingan Instagramnya pada Rabu (4/8/2021).
Akan tetapi alumni dari Fakultas Kedokteran, Universitas Gadah Mada (UGM) Yogyakarta itu tetap menegaskan bahwasannya vaksin apapun tidak dapat mencegah dapat 100 persen penularan, vaksin hanya melindungi kita dari gejala berat jika tertular. (cr09)