Pedagang Karangan Bunga Duka Cita di Tangsel Kebanjiran Order Selama Pandemi Covid-19, Sehari Bisa Raup Untung Rp10 Juta

Kamis 05 Agu 2021, 17:50 WIB
Ferry Hidayat, pedagang bunga Bintaro Jaya Florist, di Jalan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. (foto: ridsha vimanda)

Ferry Hidayat, pedagang bunga Bintaro Jaya Florist, di Jalan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. (foto: ridsha vimanda)

TANGSEL, POSKOTA.CO.ID - Permintaan karangan bunga bertuliskan turut berduka cita meningkat seiring melonjaknya kematian Covid-19 di Tangerang Selatan. 

Hal itu dirasakan oleh Ferry Hidayat, pedagang bunga Bintaro Jaya Florist, di Jalan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. 

Ferry menceritakan, paling sedikit pesanan karangan bunga duka cita itu sampai 5-7 buah setiap hari. Namun, kata dia, paling banyak bisa 20 pesanan per hari.

"Sehari paling tinggi 20 pesanan karangan bunga duka cita. Itu terjadi sebulan lalu, saya saja sampai ketetaran," ujar Ferry ditemui di lokasi, Kamis (5/8/2021).

Dijelaskannya, pesanan karangan bunga duka cita terkadang satu orang bisa memesan 4-5 buah. Lalu, kata dia, orang berbeda memesan dengan jumlah banyak.

"Jadi dalam sehari yang pesan 4-5 orang, tapi satu orangnya mesannya banyak. Satu orang bisa 5 karangan bunga," ungkapnya. 

Dengan jumlah pesanan meningkat, Ferry tak menampik kerap kerepotan. Beruntungnya, dia dibantu oleh dua pegawai guna membuat pesanan.

Ferry mengaku, sudah menyiapkan template atau cetakan untuk mengantisipasi orderan yang meningkat setiap harinya.

"Satu karangan bunga duka cita itu buatnya 2-3 jam. Yang cukup sulitnya buat tulisannya. Makanya saya sudah buat template turut berduka cita. Jadi kalau ada pesanan lebih mudah," paparnya. 

Ferry menyebut, meningkatnya pesanan karangan bunga duka cita menjadi berkah bagi usahanya di masa pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah jadi berkah dengan meningkatkanya pesanan. Dalam sehari bisa mengantongi Rp10 juta lebih kalau ramainya pesanan. Sepinya saja Rp 5-6 juta," katanya.

Berita Terkait
News Update