ADVERTISEMENT

Nestapa Seorang Duda Muda Gagal Perkosa Kena Pidana

Kamis, 5 Agustus 2021 07:30 WIB

Share
Nestapa Seorang Duda Muda Gagal Perkosa Kena Pidana. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)
Nestapa Seorang Duda Muda Gagal Perkosa Kena Pidana. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JADI duda dalam usia muda, merupakan siksaan tersendiri bagi Wandi, 31, warga Pasuruan (Jatim) ini. Cari “obat anget” tak kunjung dapat, tetangga ABG pun mau disikat. Sialnya, belum diapa-apakan, si Westi, 15, sudah nangis duluan sampai ketahuan warga. Tak ayal Wandi pun diseret ke Polres Pasuruan.

Menjadi duda itu tidak enak, apa lagi masih muda. Bagi yang 70 tahun ke atas sih, istri fungsinya sekedar persahabatan, tak perlu lagi “pertandingan” sebagaimana lelaki muda. Ini yang sangat menyiksa. Ketika ada istri setiap malam punya kegiatan yang signifikan. Tiba-tiba setelah istri tak ada baik karena perceraian atau ditinggal mati, dipaksa ngejomblo. Aduh, duh.......rasa sakitnya sampai di sini (bawah puser).

Wandi termasuk lelaki yang terdampak Covid-19. Semenjak virus Corona melanda di seluruh pelosok negeri, perusahaan tempat kerjanya kolaps, dan  Wandi pun terkena PHK dengan pesangon tak seberapa. Celakanya, begitu habis uang pesangon, habis pula cinta istri padanya. Tak peduli sudah ada anak, bini minta cerai dan pulang ke rumah orangtua ketimbang punya suami panji klantung (pengangguran).

Semenjak tak ada bini, di rumah benar-benar Wandi menjalani hidup yang sepi seperti lagunya Koes Plus. “.......burung-burung bernyanyi sayang, menghibur hati yang sedih.” kata Koes Plus tersebut. Benar-benar tragis. Burung-burung bisa bernyanyi untuk menghibur orang, padahal “burung”-nya Wandi sendiri sudah berbulan-bulan ngaplo (bengong) tanpa hiburan.

Dia mau menikah lagi, anggaran sangat menipis. Wandi kemudian merayu sejumlah gadis di kampungnya, tapi nggak ada yang tertarik. Soalnya wajah penganggurannya begitu nyata. Pura-pura diajak jalan-jalan ke Tretes, tak ada yang mau. Kata mereka, musim pandemi buat apa kelayapan ke luar kota, kena Covid-19 kan celaka. Mendingan di rumah saja, isoman lebih aman!

Tapi pada akhirnya ada juga cewek yang mau diajak pergi, namanya Westi, masih ABG. Pura-pura diberi tahu ada paket untuk emaknya, gadis tanggung itu mau diajak pergi dengan alasan untuk mengambil paket tersebut. Padahal gadis berjilbab itu malah diajak ke daerah wisata Tretes, lalu diajak masuk vila.

Di sinilah Westi dirayu agar membuka jilbabnya, untuk diajak bersetubuh. Meski jilbab sudah terlepas, ABG itu tetap mempertahankan asetnya biarpun tanpa devistasi saham 50 persen. Karena Wandi terus memaksakan kehendak, si ABG menangis meraung-raung, sampai Wandi ketakutans sendiri. “Sudah diem, nanti saya belikan balon,” kata Wandi gugup sampai kehilangan logika. Masak ABG kok diiming-imingi balon, padahal Westi nangis juga karena takut pada balon Wandi.

Tangisan Westi yang menjerit-jerit itu rupanya terdengan oleh penghuni vila yang lain, sehingga mendobrak kamar Wandi. Si gadis lalu bercerita bahwa dia mau diperkosa. Kontan Satpam villa dihubungi dan kemudian lapor polisi. Tak ayal lagi Wandi langsung dihelandang ke kantor polisi. Katanya, “Saya kan belum sampai memperkosa kan Pak?”

Biarpun belum, tapi kan sudah ada usaha untuk memperkosa. (GTS)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT